Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) akan diumumkan hari ini usai rapat dewan gubernur (RDG) bulanan. Ekonom memprediksi bank sentral masih akan menahan bunga acuan di level 6%.
Kepala Ekonom PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Ryan Kiryanto menyebutkan hal ini karena acuan bank sentral AS atau Fed Fund Rate (FFR) yang juga diproyeksi akan tetap 2,25-2,5% bahkan bisa turun 25 basis poin di tahun ini.
"Saya kira RDG BI masih akan tetap mempertahankan suku bunga acuan atau BI 7 DRR di level 6% dengan beberapa pertimbangan dari faktor eksternal dan internal," kata Ryan, Kamis (16/5/2019).
Kemudian dari faktor domestik, BI dan pemerintah dinilai memiliki stance atau pandangan yg sama, yakni stability over growth atau BI memprioritaskan stabilitas sambil menjaga momentum pertumbuhan.
"Level bunga acuan 6% saat ini sesungguhnya sudah priced in atau factor in, di mana level 6% ini sudah mempertimbangkan peluang FFR bertahan di level sekarang ini atau turun 25 bps hingga akhir 2019 ini," imbuh dia.
Senada dengan Ryan, Kepala Penelitian Makroekonomi dan Finansial LPEM Univeristas Indonesia (UI) Febrio Kacaribu juga menyebut saat ini BI masih perlu untuk menahan suku bunga acuan.
Hal ini karena, ketegangan perdagangan AS dan China belum sampai pada titik temu. Hal ini akan memicu tekanan terhadap rupiah dan menyebabkan peralihan dana ke pasar obligasi.
"Kredibilitas BI dalam menstabilkan nilai tukar akan diuji. Namun, untuk saat ini, BI harus menggunakan cadangan devisa dan membiarkan suku bunga acuannya tidak berubah," ujar Febrio.
Saat ini suku bunga acuan BI berada di level 6% dengan lending facility 6,75% dan deposit facility 5,25%.(dtf)