Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru-baru ini melakukan kunjungan ke calon ibu kota, yakni Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Kalimantan Timur (Kaltim) bersama Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro.
Dari kunjungan tersebut, Bambang merangkum kelebihan serta kekurangan yang dimiliki daerah tersebut untuk menjadi ibu kota baru. Apa saja?
Menurut Bambang, Kalteng punya nilai tambah dari sisi akses udara, yakni memiliki Bandara Tjilik Riwut. Kemudian, daerah bebas bencana gempa bumi, dan banjir.
Selain itu, kata Bambang, daerah juga tidak berbatasan langsung dengan batas negara sehingga rendah risiko konflik, serta memiliki ketersediaan lahan yang luas.
"Ketersediaan lahan yang luas dengan 70% status hutan produksi konversi (bebas konsesi) dan hutan produksi dengan konsesi hutan alam," ungkap dia dalam Talkshow di Bappenas, Jakarta, Kamis (16/5/2019).
Hanya saja, Kalteng memiliki beberapa kelemahan, seperti jauh dari pelabuhan, ketersediaan air tanah yang terbatas, dikelilingi daerah gambut, dan kondisi demografi yang homogen.
"Ini jauh dari laut padahal kita negara maritim kan perlu pelabuhan. Kemudian air tanah terbatas masih harus mengandalkan air sungai, ada gambut rentan kebakaran," paparnya.
Sementara, untuk hasil peninjauan di Kaltim, Bambang menyimpulkan keunggulan yang dimiliki daerah ini yakni memiliki akses transportasi lengkap baik udara, darat, dan laut. Kaltim juga memiliki infrastruktur jaringan energi dan air yang bersih yang cukup memadai.
Nilai tambah lainnya, yakni struktur demografi yang heterogen yakni sebagian penduduk merupakan pendatang, bebas bencana serta memiliki ketersediaan lahan yang luas.
Sedangkan untuk nilai kelemahan, Bambang mengatakan hanya rawan banjir dan sumber daya air tanah yang rendah.
"Kalimantan Timur itu kelemahannya rawan banjir serta ketersediaan sumber air tanah hang masih rendah," tutup dia. dtc