Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Langkat. Pasca kerusuhan di Lembaga Permasyarakatan (LP) Narkoba di Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatra Utara, yang dibakar oleh 1.635 orang narapidana (napi), Kamis (16/5/2019), para napi meminta dibina, bukan dianiaya dan disiksa.
"Kami penghuni Lapas ini butuh pembinaan supaya kami bertobat dan kembali ke masyarakat nantinya bisa berubah, bukan dianiaya dan dibinasakan," ungkap Syamsun dan rautusan penghuni LP Narkoba Hinai usai kerusuhan Kami sore jam 17.15 WIB.
Seribuan warga binaan LP Narkoba Hinai juga mengaku diperas dan dimintai uang oleh petugas LP. Warga binaan LP Narkoba Hinai juga meminta pemerintah mengganti Kepala LP Narkoba Hinai.
Dari 1.635 napi, ada sekitar 150-an yang melarikan diri. Selebihnya sudah kembali dan berkumpul setelah diamankan aparat gabungan TNI/ Polri.
"Ada 150 orang yang kabur pak, kami tidak mau lari, tetapi diharapkan cepat dilakukan renovasi ruangan", kata Devi, salah seorang Napi LP Narkoba Hinai.
Ada 3 unit mobil dibakar, 11 unit sepeda motor hangus, seluruh kaca gedung LP hancur setelah kerusuhan terjadi. "Bermula seorang napi, Edi Syahputra, diduga tertangkap narkoba dan dianiaya hingga mengeluarkan kotoran dari duburnya. Itulah penyebanya 1.635 napi mengamuk," sebut Devi dan warga binaannlainnya.
Saat ini situasi LP Narkoba telah pulih. Warga binaan minta disediakan konsumsi, jika tidak, mereka akan bereaksi lagi.
Komandan Kodim 0203 Langkat, Letkol Inf Syamsul Alam, dan Kapolres Langkat, AKBP Doddy Hendrawan, memimpin langsung operasi pengamanan kerusuhan LP Narkoba Hinai.
"Alhamdulillah situasi telah bisa diamankan, petugas gabungan TNI/Polri masih bersiaga di seputaran LP," kata mereka singkat.