Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Langkat.Dari 1.653 orang Napi penghuni Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Narkoba Klas III Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara yang mengamuk dengan membakar beberapa ruang utama Lapas, 11 motor, 3 mobil dan menghancurkan semua kaca bangunan Lapas dan merusak 1 mobil ambulan Lapas, Kamis (16/5/2019) sekitar pukul 14.15 WIB, ada 500 orang Napi nabur. Hingga Kamis pukul 23.30 WIB, baru 98 orang Napi yang berhasil ditangkap.
"Ada sekitar 500 orang warga binaan yang kabur waktu kerusuhan terjadi dari jumlah penghuni Lapas 1.635 orang", kata Kepala Ketertiban (Katib) selaku PLh Kepala Lapas Narkoba Hinai, Sunardi.
Kabid Humas Polda Sumatera Utara, AKBP Tatan Dirsan Atmaja, di Langkat, mengatakan, hingga tengah malam, sudah 98 orang narapidana yang berhasil ditangkap.
"Mereka sementara dititipkan di Polres Langkat 6 orang, di 5 di Polsek Stabat 5 orang, 21 orang di Polsek Hina, 58 orang di Rutan Tanjung Pura dan 8 orang di Polsek Tanjung Pura", katanya.
Sebelumnya, Kamis pukul 19.30 WIB, Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Agus Andrianto di halaman Lapas Narkoba Hinai mengatakan, pihaknya telah melakukan penangkapan 92 orang Napi yang semula melarikan diri, namun jumlah keseluruhan Napi yang kabur, pihaknya masih melakukan koordinasi dengan pihak Lapas.
Informasi yang diperoleh menyebutkan, kerusuhan itu dipicu tindakan tidka manusiawi petugas Lapas terhadap para napi. Mereka terus dimintai uang dalam kepengurusan remisi.
"Kami perlu pembinaan, bukan penyiksaan dan pemerasan. Semua pakai uang, mendapatkan remisi hukuman juga dimintai uang, tetapi tidak selesai juga. Kami minta Katib Lapas ini diganti. Kami mengamuk karena tidak dapat mencari Katib Lapas yang menyiksa kawan kami," ungkap para Napi di hadapan petugas Kemenkumham Sumut yang meminta penjelasan Napi, Kamis sore.
Kepada wartawan, Kepala Devisi Administrasi Kanwil Kemekumham Sumut, Indah Rahayu Ningsih, didampingi Kepala Devisi Imigrasi, Icon Siregar mengatakan, pihaknya telah mendengarkan langsung keluhan warga binaan penyebab mereka mengamuk.
"Kita sudah dengar semua keluhan warga binaan, dan ada penanganan khusus serta penindakan terhadap petugas Lapas yang bersalah dan sebab terjadinya kerusuhan. Kita tampung dan kita laporkan ke Kementrian, semua yang hancur segera dilakukan pendataan untuk segera diperbaiki," katanya.