Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Surabaya - Kapolda Jatim Irjen Luki Hermawan dan Gubernur Khofifah Indar Parawansa memiliki beberapa antisipasi untuk mencegah warganya bertolak ke Jakarta pada 22 Mei mendatang. Menurut mereka, aspirasi bisa disampaikan di Jatim.
Ditemui usai berbuka puasa bersama, Luki mengatakan pihaknya telah menemukan berbagai ajakan ke Jakarta melalui sosial media. Luki menyebut hal ini ulah pihak-pihak yang ingin memperkeruh keadaan.
"Terkait tanggal 22 untuk juga mengajak masyarakat Jatim untuk ikut menjaga NKRI ini. Kami tahhu bahwa di medsos ini sungguh luar biasa ajakan-ajakan ke Jakarta dengan adanya pihak-pihak yang ingin memperkeruh," kata Luki di Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya, Jumat (17/5/2019).
Luki mengimbau masyarakat untuk tak mudah terpengaruh sehingga tidak berangkat ke Jakarta. Pasalnya, usulan mereka saat demonstrasi di Bawaslu Jatim juga sudah diterima pihak Bawaslu. Jadi tidak perlu menyampaikan aspirasi yang sama di Jakarta
Luki menambahkan pihaknya akan melakukan upaya sosialisasi ke masyarakat melalui seluruh pihak. Tak hanya itu, pihaknya akan melakukan sweeping di beberapa tempat dan melakukan tindakan tegas jika ada masyarakat yang ketahuan membawa senjata tajam.
"Kita lakukan tahapan-tahapan sesuai SOP. Kita mengimbau kepada tokoh-tokoh masyarakat dari pemerintah setempat. Semua akan kita libatkan dengan tokoh agama yang ada. Kita pasti akan lakukan sweeping dan kami akan lakukan tindakan tegas dan apabila mereka membawa senjata tajam. Silakan kegiatan cukup di Jatim saja, kita jaga, kita siapkan tempat untuk tidak berangkat ke Jakarta," pesan Luki.
Di kesempatan yang sama, Gubernur Khofifah Indar Parawansa justru mengajak masyarakat lebih fokus beribadah di bulan Ramadhan. Sementara untuk hasil Pemilu, Khofifah mengatakan rekapitulasi di Jatim telah rampung.
"Mari kita melakukan ibadah puasa dengan khusyuk, di pesantren masing-masing, di rumah masing-masing, di masjid masing-masing. Nggak usah keluar kota, keluar Jatim. Proses yang dilakukan di Jatim, TPS, kecamatan, Kabupaten Kota, semuanya sudah selesai dengan saksi-saksi dari partai, DPD, saksi capres sudah selesai semua," kata Khofifah.
"Ada bagian freedom of act expression, freedom of speech, bukannya koridor itu adalah konstitusi. Konstitusi inilah yang kemudian menjadi sumber tertib sosial. Sumber tertib hukum, jadi kalau kita punya referensi yang itu adalah sumber tertib hukum, konstitusi ini adalah produk dari sebuah lembaga yang juga disepakati dan diangkat dalam proses demokrasi," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, cucu salah satu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Wahab Hasbullah, KH Solachul Aam Wahib Wahab atau Gus Aam menaksir akan ada 10 ribu orang yang siap meramaikan gerakan kedaulatan rakyat di Jakarta, 22 Mei mendatang. Mereka dari Forum Umat Islam (FUI) se-Jatim.
Saat ditanya lebih detail mengenai 10 ribu orang tersebut, Gus Aam mengatakan bahwa mereka tergabung dalam Forum Umat Islam (FUI) se-Jawa Timur.
"Sekitar 10 ribu (massa) yang masuk ke saya. Tapi bukan saya saja. Kan banyak. Dari kiai mungkin ada, yang lain-lain ada," kata Gus Aam di sela aksi Bela Kedaulatan Rakyat di Depan Kantor Bawaslu Jatim. dtc