Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Labuhanbatu. Puluhan warga ikut menghantarkan pemakaman jenazah F, di pekuburan muslim, Jalan Langgeng Simpang Mangga, Rantauprapat, Labuhanbatu Sumatra Utara, Sabtu (18/5/2019).
Seperti diberitakan sebelumnya , F yang berstatus pelajar kelas X di salah satu SMA Negeri di Labuhanbatu, tewas dikeroyok massa, Kamis (16/5/2019). Korban bersama seorang rekannya, P, diduga mencuri ayam milik warga di Kampung Batak, Urung Kompas, Rantau Selatan sekitar pukul 02.00 WIB.
Peristiwa tewasnya putra pertama dari 5 bersaudara itu menyedot perhatian luas masyarakat Labuhanbatu. Konon, diduga terjadi sejumlah indikasi kesalahan prosedur dalam penangkapan keduanya oleh pihak polisi.
Bahkan, untuk memperlengkap dokumen medis terkait penyebab kematian korban F, juga dilakukan proses otopsi di RSUD Djasamen Saragih, Pematang Siantar.
"Usai otopsi dari Siantar, jenazah sampai ke rumah duka, Sabtu, sekira jam 01.30 WIB," kata Kepala Lingkungan Purwodadi C, Winaryo ketika dikonfirmasi.
Kata dia, jenazah dikebumikan sekira jam 10.00 WIB. Dan dihantar para pelayat. Khususnya sanak famili keluarga besar korban.
Seperti diinformasikan sebelumnya, korban sempat menjalani perawatan intensif di ruangan PICCU, salah satu ruangan intensif anak. Korban masuk ke RS milik pemerintah itu sekitar pukul 11.00 WIB, namun nyawa anak pertama dari 5 bersaudara itu tak tertolong dan meninggal pukul 16.00 WIB.
Ibu korban, D, ditemui sejumlah wartawan di rumah duka mengaku pihaknya mengetahui peristiwa pengeroyokan itu sekitar pukul 04.00 WIB dari warga. Saat itu, korban telah diamankan di Mapolres Labuhanbatu. "Kami mengetahui anakku sudah di kantor polisi," ujarnya.
Tetapi menurut D, saat itu pihaknya belum dapat membawa korban meskipun kondisinya sudah kritis dan tak sadarkan diri. Sekitar pukul 11.00 WIB, pihak Polres Labuhanbatu kemudian membawanya ke RSUD Rantauprapat.
Pihaknya merasa sedih mendapati anaknya tersebut dianiaya hingga meninggal karena dugaan kedapatan mencuri. Pihaknya berharap pihak kepolisian agar mengusut tuntas kasus kematian anaknya. "Kami berharap para pelaku dihukum setimpal dengan perbuatannya," tutur D.