Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Ketua Badan Pemenangan Provinsi (BPP) Paslon 02 Prabowo-Sandi, Gus Irawan Pasaribu buka-bukaan mengenai dana saksi kepada seluruh relawan. Ia mengaku selama ini kerap disudutkan mengenai dana saksi.
"Dalam beberapa hari ini BPP dituding tidak menyalurkan uang saksi kepada relawan senilai Rp9 miliar yang diberikan oleh BPN," katanya dihadapan relawan saat kegiatan buka puasa bersama di rumahnya Komplek Taman Setia Budi Indah, Medan, Sabtu (18/5/2019) malam.
"Saya bersyukur informasi ini kemudian dikonfirmasi oleh Forum Umat Islam (FUI) Sumut terkait keberadaannya. Mereka datang ke BPP dan tabayyun ke saya. Mereka bertanya apakah benar ada dana dari BPN dan tidak disalurkan," terangnya.
Gus memberikan penjelasan kepada FUI. Kata dia, dana itu berasal dari DPP Gerindra ditujukan ke DPD Gerindra lalu disalurkan ke DPC. Dengan alokasi penyaluran tiap petugas koordinator desa memperoleh Rp 300.000 yang mengkoordinir 10 TPS. Kemudian ada saksi kecamatan yang mengkoordinir desa-desa tersebut sebesar Rp 1 juta per kecamatan.
"Di Sumut kita alokasikan pada 444 kecamatan dan 6.110 desa. Lalu alokasi lainnya adalah Rp 150.000 untuk dapur umum yang ada di 42.649 TPS. Jadi totalnya Rp 9 miliar. Semua bukti penyerahan uangnya dan bukti transfer ada. Kami ini seperti petugas pos sebenarnya. Setiap titipan itu kita sampaikan kepada yang berhak," ungkapnya.
"Tentu posisi saya sebagai ketua BPP berbeda dengan kedudukan sebagai ketua DPD Gerindra Sumut. BPP itu kepanjangan tangan BPN (badan pemenangan nasional), sementara di DPD Gerindra tentu tunduk kepada DPP Gerindra," tuturnya.
Diakuinya, memang benar ada dana sebesar Rp9 miliar yang dialokasikan oleh DPP Gerindra ke DPD Gerindra. Namun, uang itu untuk disalurkan kepada kordinator saksi di kecamatan dan desa. Jadi bukan dari BPN ke BPP. Lalu dana itu kita salurkan semuanya ke DPC Gerindra di kabupaten/kota karena merekalah yang merekrut para saksi dan relawan.
Saat bertemu FUI, Gus Irawan juga mengajak bendahara DPD Gerindra Sumu,t Kamsir Aritonang untuk menunjukkan aliran dananya.
"Kita tunjukkan semua bukti transfer dan pertanggungjawaban dana tersebut. Begitu ada dananya langsung disalurkan jadi tidak ada yang mengendap di DPD. Kalau BPP sama sekali memang tidak dibekali dana dari BPN," bebernya.
Gus Irawan mengatakan, semua operasional BPN dihandle-nya sendiri. "Ya seperti apa yang bapak ibu lihat, begitulah saya mengcover semua kebutuhan BPP. Pasti banyak kekurangannya. Dan saya minta maaf untuk semua kekurangan yang tak bisa secara maksimal saya layani. Karena memang tidak ada dana dari BPN," ungkapnya.
Hadir dalam acara itu para anggota DPR-RI terpilih dari wilayah Sumut, seperti Djohar Arifin Husin dan M Husni, kemudian untuk DPRD Sumut Harun Mustafa, Azmi (Jemek), Yantoni Purba, Sri Kumala.