Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Defisit dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 diproyeksikan pada level 1,75-1,52% terhadap produk domestik bruto (PDB). Kemudian, rasio utang dijaga pada level 30% terhadap PDB.
Demikian disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat paripurna DPR, Jakarta, Senin (20/5/2019).
"Kebijakan makro fiskal dalam tahun 2020 dirumuskan sebagai kebijakan fiskal ekspansif yang terarah dan terukur dengan defisit pada kisaran 1,75-1,52% terhadap PDB, keseimbangan primer yang positif, dan rasio utang akan tetap dijaga pada kisaran 30% terhadap PDB," katanya.
Sri Mulyani menjelaskan, konsekuensi atas kebijakan fiskal yang ekspansi, postur APBN diusulkan mengalami defisit.
"Pembiayaan yang kreatif dalam APBN 2020 akan dilaksanakan secara hati-hati," katanya.
Dia mengatakan, defisit dan rasio utang akan dikendalikan dalam batas aman sekaligus mendorong keseimbangan primer yang positif. Serta, kebijakan pembiayaan akan terus dilakukan dengan memberdayakan peran BUMN dan BLU dalam mengakselerasi pembangunan infrastruktur.
"Pemerintah akan terus mendorong peran swasta dalam pembiayaan pembangunan melalui kerangka kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU), termasuk mendorong penerbitan instrumen pembiayaan kreatif lainnya," ungkapnya.(dtf)