Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi, mengundang ratusan kaum difabel berbuka puasa bersama di Gedung Baru Rumah Dinas Gubsu, Jalan Sudirman Medan, Senin (20/5/2019).
Buka puasa dengan kaum difabel itu menambah rangkaian buka puasa bersama Gubernur Edy dengan elemen masyarakat Sumut setelah sebelumnya mengundang anak yatim dan abang becak.
Gubsu pun pada acara itu tampak berbahagia. "Terima kasih saudara-saudaraku sudah hadir memenuhi undangan kami berbuka puasa di sini," ujar Gubernur Edy yang saat itu didampingi sang istri, Nawal Edy Rahmayadi.
Menurutnya, karena rumah dinas gubernur adalah rumah rakyat, maka siapapun boleh datang ke gubernuran, sebut khas rumah dinas Gubsu itu. Tak lupa gubernur mengajak kaum difabel selalu bersyukur atas anugerah Allah SWT.
Evy Pohan, seorang kaum difabel berbicara setelah gubernur membuka sesi dialog. "Kita pernah jumpak Pak, dan sekarang jumpa lagi," ujar Evy. "Betapa senangnya kami bisa berbuka puasa dengan Bapak Gubernur, kami doakan Bapak sehat dan panjang umur selalu," ujarnya wanita paruh baya itu lagi.
Seorang difabel lainnya justru menagih janji lapangan pekerjaan kepada gubernur. Dia mempertanyakan sejauh mana perhatian gubernur terhadap difabel atas implementasi Undang-undang yang mengatur 2% lapangan pekerjaan adalah hak penyandang disabilitas.
Kaum difabel dari kalangan bapak-bapak itu menyebutkan bahwa penyandang disabilitas masih termarjinalkan dalam hal pekerjaan. Menurutnya penyandang disabilitas boleh dipekerjakan berdasarkan keterampilan.
Tidak hanya itu, salah seorang lainnya juga meminta Gubernur Edy memperhatikan anak-anak mereka. Menurutnya sebagian dari mereka sudah tua dan kurang layak dipekerjakan. Tetapi dia meminta agar anak-anaknya mendapatkan pekerjaan di pemerintahan maupun honorer.
Gubernur Edy merespon permintaan itu. "Tapi kalian bukan dimarjinalkan, saat ini pekerjaan-pekerjaan di Sumut khususnya, saya belum lihat ada pekerjaan-pekerjaan yang ramah terhadap kondisi saudara-saudara sekalian. Ini yang nanti kita tata ke depan," kata gubernur.
Lalu kemudian Gubernur Edy mengatakan tidak menomorduakan kaum difabel. "Bukan juga orang-orang kita ini menomorduakan Anda-anda sekalian, tidak, saudara-saudaraku ketenagakerjaan ini masih memihak orang-orang profesional, bukan juga Anda tidak profesional. Hanya persoalanyanapa pekerjaam yang bisa Anda kerjakan nanti, sekarang ini, ini kita data," sebut Edy.
Edy mengaku senang dengan pertanyaan kaum difabel itu. "Saya senang, saya memaknainya jangan kasihani kami. Nanti kita atur ke depan apa yang bisa kita bikin. Insyaallah doakan, saya yakin doa Anda terkabul," tambahnya.
Usai berbuka puasa dan shalat maghrib, para kaum difabel makan bersama. Kemudian mereka menerima uang santunan dan sarung. Tak lama kemudian, mereka pulang dengan perasaan gembira.