Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Ketua Presidium Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat (GNKR), Rabu Alamsyahputra menyuarakan bahwa mereka siap mati syahid (Meninggal ketika berperang di Jalan Allah) demi memperjuangkan kebenaran.
"Siap berjihad, jika gugur maka kita meninggal dalam posisi syahid," kata Rabu Alamsyahputra saat berorasi di depan Kantor KPU Sumut, di Jalan Perintis Kemerdekaan, Medan, Selasa (21/5/2019).
Dia meminta masa yang hadir untuk tidak takut dan pulang. Sebab, ia bertanggungjawab penuh atas apa yang terjadi selama aksi berlangsung.
"Kalau ada satu dari kita yang ditangkap, saya akan bertanggungjawab. Kita akan jemput bersama-sama, tidak ada yang boleh mengganggu," tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Rabu mengatakan hanya satu tuntutan yang mereka suarakan yakni mendiskualifikasi pasangan calon (Paslon) 01, Jokowi-Ma'ruf.
Pasalnya, calon petahana itu telah melakukan pelanggaran secara terstruktur, sistematis dan masif. "Banyak tuntutan yang disampaikan tim BPN pusat, hanya satu yang dikabulkan. Laporan penggelembungan suara, sabotase, tidak diproses malah ditolak," urainya.
Rabu juga menyoroti keputusan KPU RI yang mengumumkan hasil Pilpres dinihari tadi. "Kenapa disaat umat islam sedang beristirahat, dan sedang beribadah malah KPU menyampaikan pengumumannya, padahal jadwalnya 22 Mei," terangnya.
Dalam kesempatan itu, ia juga meminta agar KPU RI menganulir keputusan hasil Pilpres yang menyatakan kemenangan Paslon 01. "Kalau hari ini tidak dianulir (keputusan), besok kami akan datang dengan masa yang lebih besar lagi," teriaknya.
Pantauan di lokasi, masa tiba di KPU Sumut sekitar pukul 15.40 WIB. Sebelum memulai aksi masa terlebih dahulu menjalankan ibadah salah Ashar berjamaah.