Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Surabaya - Ulama dan Habaib Madura mengancam akan menutup Jembatan Suramadu jika polisi menghadang massa yang menuju ke Jakarta untuk ikut aksi 22 Mei. Kapolda Jatim Irjen Luki Hermawan menegaskan ancaman ulama itu tak akan terjadi.
Luki mengatakan pihaknya telah melakukan komunikasi dengan para ulama. Hasilnya, tokoh agama di Madura mengatakan tak akan melakukan aksinya tersebut. Pasalnya, aksi menutup Suramadu dinilai merugikan banyak masyarakat.
"Sudah kita koordinasikan terkait viral penutupan Suramadu itu tidak akan terjadi. Kami sudah komunikasi dengan tokoh -tokoh agama," kata Luki di Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya, Selasa (21/5/2019).
Luki menambahkan pihaknya juga telah berkoordinasi dengan para ulama di Madura. Hasil koordinasi tersebut berbuah keputusan jika beberapa ulama tak akan memberangkatkan massa ke Jakarta.
"Insya Allah untuk tokoh-tokoh dari Madura Alhamdulillah sudah koordinasi untuk tidak memberangkatkan," imbuh Luki.
Sementara itu, Luki mengimbau masyarakat untuk tidak berangkat ke Jakarta. Jika dirasa ada aspirasi yang ingin disampaikan, Luki menyarankan untuk membuat aksi di Jatim saja. Pihaknya berjanji akan mengawal aksi tersebut.
"Untuk tidak ikut acara yang ada di Jakarta, kami mempersiapkan untuk rakyat Jatim kalau ingin ke Jakarta silakan di Jatim saja kita akan siapkan tempat kita amankan kita kawal. Dan ini kami jamin pelaksanaan unjuk rasa apa yang disampaikan masyarakat Jatim melalui forum terbuka kita akan libatkan forkopimda," pungkasnya. dtc