Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Balige. Petani di Desa Aekbolon, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), Sumatra Utara berharap masa tanam yang akan segera dimasuki terhindar dari serangan hama seperti musim lalu, di mana dampaknya hasil produksi merosot. Petani pun terlilit utang.
"Sungguh menyakitkan bagi kami warga, masa panen di bulan Maret lalu merosot hingga 75% karena tanaman padi terserang hama jenis cekek leher, " ujar warga, H Siahaan, Jumat (24/5/2019), di Desa Aekbolon, Kecamatan Balige.
Dia mengatakan, harapan keberhasilan dibutuhkan karena atas merosotnya hasil panen baru lalu membuat ekonomi masyarakat terjepit karena dililit utang untuk biaya pengolahan dan biaya kebutuhan.
"Pendapatan keluarga hanya mengandalkan hasil pertanian, apabila terjadi gagal panen maupun merosot hasil panen seiring itu juga terjadi kemerosotan ekonomi," sebutnya.
Senada disampaikan B Samosir, petani yang mengalami kerugian hingga Rp 3 juta karena tidak memanen hasil padi yang terkena serangan hama jenis cekek leher berharap pada masa tanam kali ini dapat berhasil mengurangi kerugian yang dialami.
"Biasanya hasil panen lebih kurang ada 50 kaleng dengan harga Rp 60.000/kaleng. Panen lalu sebutir padi sama sekali tidak dapat kami ambil, " ucapnya seraya mengayun alat paculnya membuka lahan persawahannya.
Kepala Dinas Pertanian Tobasa melalui Sekretaris Dinas, Jerri Silaen membenarkan pada masa panen baru lalu terjadi serangan hama di wilayah Desa Aekbolon, alhasil pendapatan warga menurun.
"Peristiwa itu sempat diupayakan pertolongan dengan penyemprotan obat-obatan tetapi berhubung posisi umur tanaman sudah menjelang panen maka pertolongan maupun penyemprotan tidak berhasil, " katanya berharap apabila ada tanda-tanda serangan serupa supaya secepatnya dilaporkan.