Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Secara terbuka, Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi mengakui kekurangannya. Tak bisa berbicara dengan gaya bermanis-manis seperti umumnya dilakukan pemimpin. Karena, walau sudah dicobanya belajar sebisa mungkin, menyesuaikan diri agar caranya bertutur sapa dengan warga tak kasar dan lebih lembut, tetap saja tak bisa.
"Sudah kucoba latihan di depan kaca gaya bicara bermanis-manis, tetap saja tak bisa. Sakit kepalaku jadinya, kalianlah yang menyesuaikan diri. Tak bisa aku," ungkapnya pada silaturahmi sekaligus berbuka puasa dengan insan pers, di rumah dinas gubernur, Jalan Sudirman, Medan, Jumat (24/5/2019).
Hadir di acara berbuka puasa itu, selain ratusan wartawan, juga Plt Kepala Biro Humas Pemprov Sumut, Fitriyus dan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia Sumut, Hermansjah.
Edy mengaku tak bisa menyembunyikan sesuatu untuk tidak disampaikan secara terbuka kepada semua orang. Apa yang ada di kepalanya, semua dikeluarkan.
"Padahal ini Ketua PWI sudah mengingatkan aku tak semua yang dibukakan itu akan bermanfaat baik," terangnya sambil mengarahkan pandangan ke Hermansjah.
Mantan Pangkostrad ini memang kerap mengungkapkan pernyataan kontroversial dalam banyak kesempatan. Misalnya, wartawan yang hidupnya susah, rencananya mundur karena tak didukung rakyat.
Oleh karenanya, anggota DPRD Sumut dari PDI Perjuangan, Sutrisno Pangaribuan, mengkritik keras mantan Ketua Umum PSSI itu itu dengan menyebut suka "asbun" alias asal bunyi. Selalu melontarkan pernyataan kontroversial, padahal prestasinya nol atau tidak ada kendati sudah delapan bulan menjabat.