Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Deputy Chairman Huawei, Ken Hu, menyatakan pembatasan perdagangan yang diterapkan Amerika Serikat pada perusahaannya, adalah layaknya Tembok Berlin, yang dulu memisahkan Jerman Barat dan Jerman Timur.
Berbicara dalam event Postdam Conference on National Cybersecurity di Jerman, Hu menilai sanksi AS ke Huawei akan menimbulkan dampak buruk di pasar internasional, merugikan rantai suplai global dan merusak kompetisi yang adil.
"Kami tak ingin melihat tembok yang lainnya seperti Tembok Berlin dan kami tak ingin lagi melalui pengalaman yang menyakitkan. Kami juga tak ingin membangun tembok baru dalam hal perdagangan dan teknologi," cetusnya.
"Hal ini bisa terjadi di industri dan perusahaan lain di masa depan jika kita tidak menghadapinya bersama-sama," tambah Ken yang dikutip dari Venture Beat.
Beberapa mitra penting Huawei seperti Google, Qualcomm dan ARM telah memutus hubungan bisnis untuk menuruti pemerintah AS. Meski sudah melakukan berbagai langkah antisipasi, Huawei memang mendapat cobaan berat.
Tapi tentu selain Huawei, para mitra itu juga banyak merugi karena tidak lagi bertransaksi besar dengan Huawei. Konsumen dan para pebisnis smartphone pun turut terimbas.
"Di Eropa, sekitar tiga perempat pemakai smartphone bergantung pada ponsel Android. Huawei memegang 20% pangsa pasar. Jadi keputusan sembarangan itu bisa menyebabkan kerusakan besar bagi konsumen dan pebisnis di Eropa," sebut Hu.(dtn)