Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Mudik bersama keluarga merupakan perjalanan yang penuh cerita dan berkesan. Bagaimana Anda melewatinya dapat menentukan keselamatan dalam mencapai tujuan.
Salah satu hal yang perlu diperhatikan selain kemampuan berkendara adalah situasi penumpang dalam kabin. Untuk suami yang menjadi sopir dan istri berada di sampingnya menjadi hal yang krusial dalam perjalanan.
Saat perjalanan mudik, istri memiliki peran sebagai asisten pengemudi yang mengendalikan mobil. Untuk itu komunikasi keduanya perlu dijaga.
"Jadi co-driver ini biasanya istri, jangan dia memposisikan diri sebagai emak-emak yang cerewet atau men-distract segala macem, tetapi lebih soft," ujar Director Training Safety Driving Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana saat ditemui dalam acara Daihatsu Sahabat Mudik 2019 di Vehicle Logistik Centre PT Astra Daihatsu Motor, Sunter, Jakarta Utara, Minggu (26/5/2019).
Istri haruslah paham kebiasaan berkendara suami dan menghindari hal-hal yang berpotensi mengganggunya mengemudi.
"Artinya dia tahu kondisi suaminya, oh suami gue nggak bisa kagetan, berarti dia harus lakukan soft approach," lanjut Sony.
Sony melanjutkan co-driver sebaiknya tidak tidur selama perjalanan. Alasannya co-driver berfungsi memandu perjalanan untuk mengingatkan pengemudi waspada.
"Fungsinya kan memandu, mengingatkan pengemudi untuk lebih selamat atau waspada selama perjalanan. Kalau tidur tidak dianjurkan, kalau mau di belakang. Co-driver itu harus selalu waspada sama kaya pengemudi," tegas Sony.(dto)