Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Direktorat Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Sumut memanggil banyak tokoh Sumut untuk dimintai keterangan dalam kasus dugaan makar. Mereka dipanggil untuk diperiksa, di antaranya Ketua Presidium GNKR Sumut, Rabualam Syahputra; Angga Fahmi dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kota Medan, Rinaldi dari Aksi Cepat Tanggap (ACT), Heriansyah, Rafdinal, Azwir Panggabean dari Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF), Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Medan, Rafdinal.
Tokoh lain adalah politikus Partai Gerindra yang juga Anggota DPR RI, Muhammad Syaf'i alias Romo dan Ketua DPD Partai Gerindra Sumut, yang juga anggota DPR RI, Gus Irawan Pasaribu.
Apa tanggapan Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi terkait pemanggilan sejumlah tokoh tersebut? "Kan masih diduga kan. Masih diduga boleh-boleh saja, tapi diterjemahkan apa itu makar, ya," ujarnya menjawab medanbisnisdaily.com, di Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro Medan, Selasa (28/5/2019).
Edy Rahmayadi tidak mempersoalkan dilakukannya pemeriksaan terhadap para tokoh itu. Sehingga dengan pemeriksaan itu, ditemukan kebenaran. "Biar diperiksa dulu, artinya mana yang benar, itukan yang dicari," sebutnya.
Gubernur Edy setuju bahwa persoalan tuduhan dugaan makar diselesaikan polisi. "Wewenangnya polisi itu menduga seperti itu, yang penting jangan dipaksakan," sebut Edy.
Lalu ditanya apakah dirinya selaku orang nomor satu di Sumut prihatin dengan pemanggilan banyak tokoh itu, Edy mengatakan tidak ada masalah.
"Nggak apa apa, dipanggil kan nggak apa-apa. Biar tau mana yang benar mana yang salah," pungkasnya.