Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Anggota Komisi III DPRD Medan, Zulkifli Lubis, mengatakan, pihaknya bakal mengevaluasi terhadap kegiatan pelaksanaan Ramadan Fair.
"Saat ini kita belum bisa memanggil Dinas Kebudayaan, mungkin sehabis lebaran setelah ramadan fair selesai baru kita panggil kadisnya, katanya, di Medan Kamis (30/5/2019).
Hal ini dikatakan politikus PPP ini menyikapi aksi mahasiswa beberapa hari lalu. Di mana, mahasiswa tersebut menuding kegiatan Ramadan Fair sebagai ladang pungli
Secara pribadi, ia mengaku sudah sering mendengar adanya praktik jual beli stand di ramadan fair. Namun untuk menguatkan tudingan, dibutuhkan bukti yang kuat.
"Seperti adanya kwitansi jual beli stand, jadi bisa ditelusuri siapa oknum-oknum yang bermain,"ujar Zulkifli.
Dia memperkirakan pemanggilan terhadap Dinas Kebudayaan sekitar tanggal 10 Juni mendatang.
"Kita upayakan agar tahun depan tak lagi terulang hal-hal kayak gini. Padahal walikota sudah menginstruksikan stand gratis untuk UMKM, tapi malah dibisniskan. Di sini kita minta ketegasan walikota agar menindak kepala dinas yang tidak mampu menjalankan instruksinya,"tegas Zulkifli.
Dia menambahkan, tak hanya persoalan stand yang dibisniskan. Namun juga persoalan parkir. Seyogyanya parkir gratis, tapi malah dikutip bayaran. Parahnya lagi, bayaran yang diminta malah melebihi ketentuan. Untuk sepeda motor Rp 5.000 dan mobil Rp 10.000.
"Bagaimana perhelatan mau sukses kalau harga parkir mahal. Tentunya pengunjung pun enggan datang. Apalagi kalau tak ada inovasi yang dilakukan, sehingga kesannya ajang ramadan fair ini hanya untuk menjalankan agenda saja. Tapi tak ada perubahan," kritik Zulkifli.
Sebelumnya, beberapa waktu lalu, sejumlah mahasiswa menggelar aksi di depan Kantor Wali Kota Medan dan DPRD Medan. Mereka menuding praktik pungli marak di ajang Ramadan Fair.
Stand dan lapak yang berjumlah sekitar 200 lebih tersebut, diduga berbayar atau dipungut biaya. Tak tanggung-tanggung, tarif yang dipasang untuk mendapatkan stand dan lapak berkisar Rp 3 juta hingga Rp 5 juta.