Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Mahalnya tiket pesawat membuat para penumpang, khususnya pemudik yang mau merayakan Lebaran di kampung halaman memilih jalur darat dan laut naik bus dan kapal. Hal ini berdampak signifikan naiknya penumpang kedua moda transportasi tersebut. Sebaliknya, penumpang pesawat turun.
Annisa, misalnya, mahasiwa UNSYIAH ini memilih jalur darat untuk pulang kampung ke Pasaman, Sumatra Barat. Namun, dari Aceh dia harus transit ke Kota Medan, karena tidak ada bus yang langsung dari Banda Aceh ke Sumatra Barat.
Biasanya, Annisa pulang ke kampung naik via pesawat. Namun karena ongkosnya mencapai Rp 1,7 juta, dari sebelumnya Rp 600.000-Rp 700.000, ia pun memilih naik bus bersama rekan-rekannya rombongan dari Banda Aceh.
"Harga tiket Banda Aceh-Medan sekitar Rp 250.000. Dari Medan-Pasaman juga Rp 250.000-an. Biasanya saya naik pesawat. Karena mahal, jadi naik bus," katanya sembari menunggu keberangkatan di Terminal Angkutan Lintas Sumatera (ALS), Jalan Sisingamagaraja, Medan, Sabtu (1/6).
Demikian juga dengan Rudi. Bersama seorang anak dan istri, ia berencana pulang ke Sumatera Barat. Tahun ini, Rudi bersama keluarga terpkasa menggunakan bus ke kampung halaman. Tiket pesawat yang tinggi ditambah lagi biaya bagasi yang mahal membuat ia berpikir untuk menggunakan pesawat agar bisa pulang ke tanah kelahiannya.
"Kalau saya seorang diri, gak jadi masalah. Saya bawa isteri dan anak, ditambah lagi segala keperluan. Naik pesawat sudah berapa biayanya, tambah lagi biaya bagasi. Jadi kita putuskan naik bus saja, yang penting bisa pulang dan berkumpul bersama keluarga. Merayakan Idul Fitri bersama sanak saudara," ujarnya.
Sejumlah loket bus di Terminal Amplas sudah dipenuhi oleh masyarakat yang hendak mudik. Arus mudik diperkirakan mencapai titik puncak pada H-3 Lebaran atau 2 Juni 2019.
Humas PT Angkutan Lintas Sumatera (ALS), Alwi Matondang, mengatakan, pada tahun ini terjadi kenaikan penumpang sekitar 30%. Ia mengakui peningkatan ini terjadi karena imbas dari harga tiket pesawat yang masih tinggi.
"Data sementara, tiket yang sudah dipesan mencapai 2.000 seat. Ini akan terus naik mendekati hari raya Idul Fitri. Bisa mencapai 6.000 seat," katanya.
Pada arus mudik ini, lanjut Alwi, penumpang yang mudik menggunakan bus ALS mayoritas tujuan Provinsi Sumatra Barat dan Kabuapten Mandailing Natal (Madina). Untuk harga, katanya, pihaknya melakukan penyesuaian tarif sekitar 10% sampai 20%.
Sementara, untuk arus balik, lanjut Alwi, biasanya banyak berasal dari Jakarta dan Pulau Jawa. "Untuk jadwal keberangkatan, kita mulai dari pukul 08.00 WIB sampai 20.00 WIB," pungkasnya.