Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Labuhanbatu. Dua mayat korban kecelakaan Bus, Sempati Star yang kecelakaan tunggal, Sabtu (1/6/2019), di jalan lintas Sumatra (Jalinsum) Titi Bulu Cina, Kecamatan Bilah Hulu, Labuhanbatu, Sumatra Utara, sebelumnya tak diketahui identitasnya akhirnya terdeteksi.
Seorang diantaranya, Kevin (13) pelajar kelas VII salahsatu SMP di Batu Sangkar, Kabupatrn Tanah Datar, Sumatra Barat. Anak pertama dari tiga bersaudara pasangan suami istri Adrizal dan Evi warga jalan SM Raja, kabupaten Kisaran, Sumut ini tewas di lokasi kejadian dengan kondisi tubuh terjepit.
Kevin, Jumat malam (31/5/2019) berangkat l dari Sumatra Barat tujuan Kisaran dan mendapat posisi bangku nomor 25.
"Di tiketnya anakku di bangku nomor 25," kata ibu korban, Evi di instalasi jenazah RSUD Rantauprapat kepada medanbisnisdaily.com.
Menurut Evi, anaknya sudah setahun terakhir tinggal bersama nenek dan buleknya di Batusangkar. Kata dia, Kevin liburan ke Kisaran dan ingin berkumpul dengan keluarga.
Pihak keluarga mendapat kabar duka tersebut setelah dikabari dari Sumbar. Dan, rencananya kata Evi jasad Kevin juga akan dibawa ke Batusangkar, Sumbar.
"Kami perantauan di Kisaran. Keluarga seluruhnya di Batusangkar. Jadi anak kami akan dibawa ke sana," lanjutnya.
Di instalasi jenazah itu, Evi tampak didampingi adek korban dan seorang wanita lainnya.
Sementara itu, jasad korban yang meninggal dunia lainnya dan sempat dikabarkan.sebagai miss X, akhirnya diketahui beridentitas sebagai Fiza Rizki Hani warga jalan Letjen Umar Gaki gang Melin, Kelurahan Suka Ramai, Kecanatan Binjai Barat, Binjai.
Bus Sempati Star terlibat kecelakaan lalulintas tunggal di tikungan jalinsum Desa Buluh Cina, Bilah Barat, Labuhanbatu. Akibatnya, 3 orang dikabarkan tewas dalam insiden maut tersebut.
Disebutkan, bus Sempati Star nopol BA - 7552- AA yang berangkat dari Kota Padang, Sumatra Barat, Jumat malam (31/5/2019) sekira jam 22.00 WIB tujuan Medan, Sumut melaju kencang. Diduga, bus berwarna merah kuning ini kejar-kejaran dengan bus lainnya.
Naas, sampai di tikungan tajam mendapatkan jembatan Bulu Cina, bus berpenumpang sekira 30-an orang itu mengalami lepas kendali. Akibatnya, roda kiri jatuh ke sisi beram badan jalan yang bertepatan kondisi cuaca hujan. Dan, dampaknya bus terjerembab dengan posisi miring kiri. Kemudian terseret.
"Sepertinya bus itu kejar-kejaran. Karena sempat mendahulu kami saat di Aek Nabara menuju Rantauprapat. Ada bus lain juga," jelas seorang warga Rantauprapat, Z Nasution.
Namun, para penumpang bus tersebut kebanyakan tak menyadari bagaimana insiden itu terjadi. Di antara penumpang banyak yang terlelap tidur.
"Saya bertepatan sedang tidur. Tiba-tiba bus miring dan terempas ke kiri," aku seorang penumpang bus Reza kepada medanbisnisdaily.com.
Informasi yang dihimpun, bus tersebut dikemudikan Fahmi, warga Jalan Paluh Tinggu Mutiara, Pidie, Aceh. Kemudian supir 2, Suwardi warga Sigli, Aceh dan kenek Ari, warga Lhokseumawe. Dan informasinya, menyerahkan diri ke pihak kepolisian setempat.
Sebelumnya Humas RSUD Rantaupapat Doni Simamora membenarkan 3 jenazah korban kecelakaan lalulintas bus Simpati Star dibawa ke instalasi jenazah rumah sakit Pemkab Labuhanbatu itu, terdiri 2 orang wanita dan seorang mayat anak laki-laki.
"Ada 3 yang meninggal dan divisum di RSUD Rantauprapat," katanya.
Namun, seorang diantaranya sudah dibawa pihak keluarga. Sedangkan dua lainnya, masih belum diketahui identitasnya.