Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Mahalnya harga tiket pesawat yang berdampak pada turunnya jumlah penumpang di Bandara Kualanamu Internasional Airport (KNIA) bukan hanya membuat Angkasa Pura (AP) II selaku pengelola kehilangan pendapatan, tapi juga ikut dirasakan pihak ketiga yang menyewa tempat atau tenant. Manager Airpot Operation dan Service AP II, Tri Adhianto Hendro, mengungkapkan, sudah ada 2 tenant yang menyatakan gulung tikar atau menutup usahanya.
"Tenant penjual oleh-oleh dan pakaian sudah ada yang tutup karena kondisi yang seperti ini," katanya, di Bandara KNIA, Deli Serdang, Minggu (2/6/2019).
Jika hal seperti ini terus terjadi, ia mengaku bukan tidak mungkin tenant lainnya yang ada di KNIA melakukan hal yang sama.
Menurutnya, kenaikan harga tiket yang berdampak terhadap turunnya jumlah penumpang sudah mulai terjadi sejak Januari 2019.
"Biasa penumpang pada menjelang Lebaran bisa 32.000-34.000 per hari. Bahkan peak day bisa 36.000. Ini hanya 25.000, padahal hari ini dan kemarin adalah puncak arus mudik," jelasnya.