Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Oleh: Gunawan Benjamin*
Sejauh ini kita memang kerap mengkaitkaan bahwa perang dagang ini sangat merugikan banyak negara. Karena mereka harus dengan segera mencari negara tujuan eksspor baru. Bentuk proteksionis yang dilakukan oleh AS membuat banyak negara yang terpaksa kehilangan sebagian ekspornya atau bahkan tidak memiliki kemampuan untuk ekspor sama sekali. Kondisi seperti ini memang kerap merugikan negara yang bergantung kepada negara lainnya.
Namun, dari perang dagang ini tentunya tetap memberikan kesempatan bagi sejumlah negara lain untuk meraup keuntungan. Katakanlah begini, di saat AS sedang menutup dari serbuan barang-barang dari Cina, maka pertanyaan yang muncul adalah bagaimana caranya AS memenuhi sejumlah barang yang sebelumnya bergantung dari Cina tersebut.
Di sisi lain, di saat Cina kesulitan untuk melakukan ekspor ke AS, tentunya Cina sendiri memiliki sejumlah negara lain yang setidaknya bisa dijadikan negara tujuan ekspor baru. Artinya memang ada potensi diskon harga yang bisa diberikan oleh Cina untuk pengalihan barang dari AS ke negara lainnya. Walaupun dalam konteks ini negara baru sasaran ekspor dari Cina tersebut tentunya memperhitungkan kemungkinan memburuknya neraca dagang negara masing-masing.
Nah kita bahas dulu siapa negara yang diuntungkan dari perang dagang tersebut. Vietnam menjadi negara yang paling banyak diuntungkan dengan adanya perang dagang. Ekspor Vietnam ke AS terus mengalami peningkatan yang signifikan selama terjadinya perang dagang antara AS dan Cina dalam kurun waktu setidaknya satu tahun terakhir.
Berarti Vietnam sejatinya memilki keunggulan tersendiri dalam menyediakan barang-barang subtitusi yang selama ini AS dapatkan dari Cina. Keunggulan tersebut yang seharusnya jadi fokus kita bersama agar kiranya mampu diciptakan peluang tersebut oleh kita di sini. Vietnam memang sejauh ini unggul dalam hal investasi langsung ke negaranya dibandingkan dengan sejumlah negara Asia lainnya.
Banyak investor yang membenamkan uangnya di negara tersebut seiring dengan membaiknya iklim investasi dan gaji buruh yang terbilang masih murah. Keunggulan tersebut menjadi modal bagi Vietnam untuk menjadi penyeimbang bagi AS yang sejauh ini mulai meninggalkan Cina. Nah keunggulan Vietnam ini juga perlu kita sadari bahwa keterlibatan investor asing yang ada di Vietnam juga mempengaruhi kemampuan bisnis negara ini.
Banyak perusahaan yang memindahkan usahanya di Vietnam seiring dengan iklim investasi yang terus membaik. Hal ini tentunya tidak terlepas dari kebijakan proinvestasi asing yang masuk ke negaranya. Nah di sini nih yang kerap diperdebatkan di negara kita sendiri. Kehadiran investasi asing kerap dijadikan isu strategis bahwa asing mulai menjajah kita.
Namun, Vietnam sendiri juga harus hati-hati. Jangan sampai upaya mereka untuk memperbanyak ekspor ke AS justru mendapatkan tantangan ke depannya. Pertama dari kebijakan AS itu sendiri. Seperti yang kita ketahui bahwa AS itu kerap melakukan perang dagang terhadap negara yang dinilai menguntungkan negara tersebut. Negara yang mengalami surplus perdagangan ini yang kerap dijadikan negara sasaran perang dagang selanjutnya.
Nah kenaikan ekspor Vietnam ke AS justru berpeluang membuat Vietnam itu sendiri mengalami surplus neraca perdagangan dengan AS. Dan ini harus diwaspadai jangan sampai nantinya Vietnam justru bernasib sama seperti halnya dengan Cina.
Kedua adalah kemungkinan perang dagang antara AS dan Cina ini berakhir damai. Jika demikian maka Vietnam terancam kembali dengan kehadiran Cina sebagai negara yang melakukan ekspor secara besar-besaran ke AS. Jadi sekalipun Vietnam saat ini tengah menikmati keuntungan dari perang dagang. Akan tetapi sebaiknya Vietnam berhati-hati dalam menyikapinya.
Jika Vietnam melakukan produksi secara besar-besaran dikarenakan tingginya permintaan barang ke AS. Namun bagaimana nasib Vietnam jika seandainya AS pada akhirnya berdamai, atau Vietnam menjadi negara sasaran AS selanjutnya yang dimasukan menjadi negara tujuang perang?. Jadi risiko seperti ini sebaiknya dipikirkan matang-matang.
Sementara itu, siapakah negara yang diuntungkan dengan serbuan barang China karena perang dagang?. Tentunya negara yang memiliki surplus neraca pembayaran yang memang sangat tergantung dalam pemenuhan barang dengan cara impor. Namun, saya menilai di saat perang dagang seperti ini. Yang ada banyak negara mengurangi kebutuhan impornya.
*Gunawan Benjamin, pengamat ekonomi, lumni UGM Yogyakarta, Bekerja sebagai dosen dan analis di salah satu perusahaan sekuritas di Kota Medan.