Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Pakpak Bharat. Tembok penahan jalan yang dibangun tahun 2017 berbiaya miliaran rupiah yang sudah ambruk di Napatolong, Desa Boangamanalu, Kecamatan Salak, Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatra Utara dikeluhkan petani. Pasalnya, ambruknya tembok tersebut membuat saluran irigasi tersumbat karena menimpa tali air, sehingga airnya masuk dan menggenangi areal persawahan .
"Seminggu yang lewat pas hujan deras saluran air di bawah jalan tersebut tersumbat, terpaksalah sampah disaluran air itu kita bersihkan dengan swadaya kita sendiri, kalau tidak sawah kami terus digenangi air," keluh Pa Andi, petani sawah di Napatolong kepada medanbisnisdaily.com, di Dusun Barisan, Salak, Minggu (2/6/2019).
Pa Andi menyampaikan, akibat tembok penahan tersebut ambruk, saluran air dib awah jalan tersebut sering tersumbat dengan tanah, daun-daun dan sampah-sampah seperti kayu. Akibatnya, padi sawah mereka yang masih berumur 2 (dua) bulan yang berada di samping tembok tergenang air dan ditimpa sampah-sampah.
Senada juga disampaikan Bru Boangmanalu, petani lainnya. Ia mengatakan, seminggu yang lewat saluran air ini kembali tersumbat pas hujan akibat sampah yang terbawa arus air.
"Terpaksalah kami bersihkan dengan gotong-royong bersama petani yang sawahnya terkena dampak. Saluran air ini sering tersumbat sejak tembok penahan ini ambruk," ungkapnya, Senin (3/6/2019).
Mereka berharap kepada pemerintah daerah melalui instansi terkait, egera melakukan penanganan terhadap tembok penahan yang ambruk tersebut sebelum semakin parah dari yang sekarang ini.
"Kami berharap tembok penahan yang ambruk tersebut segera dilakukan penanganan agar air tidak menggenangi persawahan. Takutnya tanaman padi kami terganggu, otomatis hasil panen pasti jadi berkurang," harapnya.
Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Pakpak Bharat, Kasiman Berutu, saat dikonfirmasi akan mengecek apakah kerusakan tembok tersebut sudha masuk dalam rencana perbaikian.
"Coba nanti kami cek di DPA lah, apakah sudah ditampung (anggaran perbaikan)," ujarnya.