Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Korps Lalu Lintas Polri mencatat jumlah kecelakaan lalu lintas saat mudik tahun 2019 menurun jika dibandingkan 2018. Dari 30 Mei hingga 2 Juni 2019, terdapat 284 kecelakaan lalu lintas, hasilnya angka kecelakaan mampu ditekan hingga 60 persen.
Berangkat dari hal tersebut, Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno menguraikan lebih lanjut bahwa selama H-7 hingga H-3, data angka kecelakaan dari Korlantas Polri menyebutkan terjadi 703 kejadian (2018) menjadi 284 kejadian (2019). Ada penurunan sebesar 60%.
Korban yang meninggal dunia juga menurun 59%. Sebanyak 148 orang yang meninggal tahun 2018, di tahun 2029 hanya 61 orang meninggal dunia. Sementara usia produktif (15-50 tahun) masih mendominasi korban kecelakaan, yakni 355 orang dari total 506 orang (70%).
Untuk sepeda motor, angka kecelakaan mampu ditekan hingga 64%. Tahun 2018 ada 879 kejadian, di tahun 2019 hanya 313 kejadian. "Namun sepeda motor masih paling tinggi di antara moda transportasi lain sebagai penyebab kecelakaan, yakni 65%," ujar Djoko.
Penurunan angka kecelakaan arus mudik, kata Djoko, hasil upaya seluruh pihak menyiapkan infrastruktur dan sistem lalu lintas yang baik.
"Menurunnya angka kecelakaan ini dapat diartikan meningkat kesadaran berlalu lintas, ketersediaan infrastruktur yang makin membaik dan penetapan sejumlah strategi manajemen rekayasa lalu lintas yang diterapkan. Dapat dikatakan tahun ini lebih nyaman ketimbang tahun lalu. Juga termasuk kesiapan jalan nasional, provinsi dan kab/kota yang semakin membaik yang dilengkapi rambu, marka dan penerangan jalan umum," ujar Djoko.
Tol Trans Jawa sudah terhubung dari Merak hingga Probolinggo dan bercabang hingga Malang. Tol Trans Sumatera belum terhubung penuh, namun sudah dapat digunakan hingga Palembang dari Bakauheni sudah dapat membantu pemudik ke Palembang yang tidak mampu beli tiket pesawat dari Jakarta ke Palembang.
"Waktu tempuh hingga ke Solo dan sekitarnya, dua tahun lalu minimal 30 jam. Sejak tahun lalu sudah bisa 10 jam. Untuk kondisi normal hanya sekitar 7 jam menggunakan Tol Trans Jawa," terang Djoko.
Salah satu faktor yang membuat kecelakaan menurun selama arus mudik ialah masyarakat yang lebih sadar akan keselamatan berkendara. Faktor mudik gratis juga dinilainya mengurangi jumlah kecelakaan.
Pun demikian, banyak masyarakat yang beralih menggunakan transportasi ke kendaraan massal.
"Program mudik gratis yang tidak hanya di Jawa akan tetapi merambah hingga Sumatera (Padamg, Bengkulu, Palembang dan Bandar Lampung)," terang Djoko.
"Makin membaiknya penyelenggaraan angkutan penyelenggaraan Merak-Bakauheni turut berpengaruh. Ada dermaga eksekutif dengan kapal khusus kapasitas besar serta ada dermaga yang sepeda motor dapat melancarkan proses penyeberangan. Dengan berangkat dari dermaga eksekutif bisa 1 jam untuk menyeberang Selat Sunda selebar 15 mil," tambahnya.(dto)