Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Makassar. Operasi pencarian korban kapal pengangkut semen KM Lintas Timur yang tenggelam di perairan Banggai Laut, Sulawesi Tengah (Sulteng) terkendala cuaca buruk. Akibatnya tim SAR gabungan tidak dapat maksimal dalam melakukan pencarian dari laut dan udara.
"(Kendala pencarian melalui udara) itu cuaca, karena dapat informasi kemarin cuaca di sana hujan, (pencarian) di laut juga begitu cuaca juga jadi kendala," ujar Kepala Basarnas Makassar, Mustari saat dikonfirmasi Sabtu (8/6/2019).
Basarnas Makassar bersama TNI AU mengirimkan bantuan 1 helikopter Super Puma untuk melakukan pencarian perairan Banggai Laut. Namun helikopter tersebut tidak dapat beroperasi secara maksimal.
"(Helikopter Super Puma) paling lama satu jam setengah (melakukan pencarian) pertimbangan BBM nya terbatas. Ini belum ada informasi dari sana tapi masih daerah 100 nautical mile di Luwu Banggai dan Taliabo," kata Mustari.
Hingga kini tim SAR gabungan baru mengevakusi satu orang penumpang KM Lintas Timur yang selamat.
"Tanda-tanda yang didapat masih pencarian, korban juga belum ada ditemukan hanya satu yang selamat atas nama pak Yacob," imbuhnya.
Sebelumnya, KM Lintas Timur diinformasikan hilang kontak di Selat Taliabo, Maluku Utara. Kapal itu membawa 20 orang dan berangkat dari Bitung, Sulut, menuju Morowali, Sulteng.
Kapal tersebut dinakhodai Kapten Kapal Martinus Matitaputi. Kapal pengangkut semen itu berangkat pada Sabtu (1/6) pukul 14.00 Wita. Dalam perjalanan, mesin kapal rusak sehingga kapten kapal mencari pelabuhan terdekat guna memperbaiki mesin.
"Setelah mesin kapal diperbaiki, KM Lintas Timur melanjutkan pelayaran. Dalam perjalanan, mesin kapal kembali rusak dan semua sistem kapal tidak berfungsi. Tingginya gelombang dan cuaca buruk membuat kapal oleng dan tidak bisa dikendalikan," tutur Kepala Kantor SAR Palu Basrano, yang dikutip dari Antara, Rabu (5/6/2019).
Dari kecelakaan laut tersebut, satu orang anak buah kapal (ABK) selamat terapung di lautan selama empat hari, sementara 17 orang lainnya masih dalam pencarian oleh tim SAR.(dtc)
.