Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com – Berastagi. Selama libur lebaran 1440 H tahun ini, joki kuda, di kawasan Pasar Buah Berastagi, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, banjir orderan. Tingkat kunjungan wisatawan cukup tinggi, walaupun tidak seiring dengan fasilitas dan sarana-prasarana yang selayaknya disajikan Pemda Karo di kawasan Daerah Tujuan Wisata (DTW) andalan Sumut ini, terhadap turis, namun tetap ramai kunjungan.
Lumayan banyak order kuda tunggang dan sado kali ini. Kuda tunggang sampai 15-20 kali putar perhari. Sado 20-25 putar setiap harinya, selama liburan lebaran terhitung hari “H” hingga + 5. Joki dan kuda sampai letih menghadapi permintaan tamu. Namun kami senantiasa berupaya memberi pelayanan prima,” ujar Ketua Berastagi Kuda Club (BKC), Jhon Efendi Sembiring, kepada medanbisnisdaily.com, Minggu (9/6/2019) sore.
Diuraikannya, tarif kuda tunggang dan sado ketika musim lebaran tahun ini, Rp 50 ribu per lintas Pasar Buah- Lintas Hotel Sibayak (Jln Perwira,red). Hanya saja ada sedikit refisi, dikala ruas Lalu Lintas macet total. Rute harus berubah via lintas lingkar Taman Mejuah-juah. Tarif Rp 30 ribu kuda tunggang melalui jalur seputaran Pasar Buah, untuk sementara harus dihentikan. Demikian juga dengan jalur lintas Tugu Kol. Ini mengingat kondisi jalan macet yang tidak memungkinkan.
“Ini bagian dari koordinasi dengan pihak kepolisian yang tidak memungkinan rute tersebut. Polantas juga mengubah ruas Lalin, rute kami juga tentunya ikut mengurai kemacetan. Demi kenyamana bersama penggun jalan. Jika kita nyaman dan memperoleh banyak rezeki tetapi penggun jalan lain terganggu, kan tidak enak juga. Intinya wisatawan jangan salah tafsir, mengapa rute dipersingkat ini masalah situsional,” ujar Efendi.