Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaiy.com-Medan. Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi, inspeksi mendadak (Sidak) hari pertama kerja usai libur panjang Lebaran di Kantor Samsat Medan Selatan, Jalan Sisingamangaraja, Medan, Senin (10/6/2019). Di sana, mantan Pangdam 1 Bukit Barisan yang didampingi Plt Kepala Biro Humas dan Keprotokolan, Fitriyus, dan Plt Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Abdullah Khair Harahap itu meninjau pelayanan kepada masyarakat.
Gubernur Edy memuji kehadiran PNS di sana dan juga karena kehadiran yang tepat waktu. Ia berpesan agar pelayanan dilakukan secara baik kepada masyarakat dalam pengurusan pajak kendaraan bermotor.
Sekitar setengah jam di sana, Gubernur Edy melanjutkan sidak ke Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumut. Dia tiba di sana sekitar pukul 09.00 WIB dan disambut Kepala Disperindag Sumut, Zonny Waldi.
Gubernur Edy mulai marah ketika melihat suasana di sana kurang mencerminkan semangat bekerja melayani masyarakat. Bahkan sebagian PNS di sana pun seolah tidak memperdulikan Sidak Gubernur. Bahkan ada sebagian yang sibuk bermain handphone.
Kemarahan Gubernur Edy pun tak terelakkan ketika menanyai sejumlah ASN di sana tak tahu tugas pokok dan fungsinya. "Apa tugas pokok dan fungsi saudara?," tanya Edy. Pertanyaan itu tidak bisa dijawab beberapa ASN.
Kemudian Edy pun dengan suara bernada keras mengatakan agar Kantor Disperindag Sumut ditutup saja. "Kalau begini kerja kalian kantor ini ditutup saja," ujar Edy dengan nada kesal.
Kemudian Kepala Disperindag Sumut, Zonny Waldi, menyebutkan jika pihaknya antara lain melayani perizinan ekspor dan impor bagi para eksportir dan importir. Jumlah mereka 25 orang.
Jika begitu, timpal Gubernur Edy, cukup hanya dengan 25 orang saja ASN bekerja di Disperindag.
Lalu Gubernur Edy menyoroti banyaknya jumlah ASN di sana dan meminta agar dilakukan evaluasi menyeluruh. "Saya minta dilakukan evaluasi," tegas Edy, yang tak lama kemudian meninggalkan kantor itu.
Menjawab wartawan, Gubernur Edy mengatakan kinerja ASN harus jelas. "Iya, siapa berbuat apa dan untuk apa, ini kan harus jelas. Jangan dia datang, dia lebih menghormati finger print daripada gubernurnya gitu. Jadi finger print udah cukup dia. Padahal tugas dia bukan itu, tugas dia adalah melaksanakan tupoksinya guna kesejahteraan masyarakat," papar Gubernur.