Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Banjirnya ikan impor di pasar berdampak menurunnya harga ikan tangkapan nelayan lokal di Pelabuhan Perikanan Gabion Belawan, Kota Medan, sehingga membuat gerah pedagang lokal di Gabion Belawan.
Ketua Aliansi Nelawan Selat Malaka yang juga bendahara Himpunan Pedagang Ikan Gabion Belawan (Hipigab), Abdul Rahman kepada medanbisnisdaily.com, Selasa (11/6/2019), mengatakan, dengan semberautnya penyaluran ikan import yang ada di Pelabuhan Perikanan Gabion Belawan dan kawasan Medan membuat pedagang ikan lokal merasa dirugikan.
Ikan impor yang masuk lewat Belawan Internationsl Container Terminal (BICT) dominan beradal dari Cina, Malaysia, dan Thailand dengan jenis selayang dan gembung, sedangkan harganya relatif murah bila dibandingkan dengan ikan produksi nelayan lokal yang dijual oleh pedagang yang tergabung dalam wadah Hipigab.
“Kita meminta kepada instansi terkait untuk meninjau kembali dan melihat langsung ke lapangan tentang semberautnya penyaluran ikan import serta kualitas dan mutu yang layak atau yang tidak layak dipasarkan kepada masyarakat,” ujar pria yang akrab disapa Atan.
Atan juga meminta Dinas Kesehatan Provinsi Sumut untuk memeriksa alat pengawetan ikan, sesuai standarisasi yang digunakan pengusaha ikan impor apakah sudah layak dan pekerjanya sudah steril dengan keselamatannya serta tempat pemindangannya,” kata Abdul Rahman.
Ketua Aliansi Nelayan Selat Malaka dan juga Bendahara Hipigab Abdul Rahman meminta kepada Dinas terkait untuk memperketat penyaluran ikan impor dan Dinas Perikanan Provinsi Sumut agar meninjau kuota yang telah ditetapkan, sehingga tidak merugikan pedagang lokal yang selama ini terkesan adanya pembiaran.
“Apabila tidak ada respon dari dinas terkait, maka Himpunan Pedagang Ikan Gabion Belawan akan menyurati Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk meminta mencabut izin ikan import yang tidak sesuai standarisasi,” tegas.