Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan.Sejumlah aktivis perempuan dari berbagai lembaga di Medan mempertanyakan sikap Rektor USU, Prof Runtung Sitepu, yang lambat menangani kasus pelecehan seksual yang dilakukan HS. HS adalah salah seorang dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Pendidikan (FISIP) Universitas Sumatera Utara (USU).
Koordinator Women's March Medan, Lely Zailini dalam konferensi pers bersama yang digelar di sekretariat Pesada, Jalan Pancur Siwa IG, Medan Johor, Selasa (11/6/2019), mengatakan, Rektor USU harus bersikap tegas, cepat dan tepat. Jangan sampai kasus ini berlama-lama. "Ini adalah kejahatan yang serius apalagi dilakukan di lingkungan universitas," kata Lely.
Lely juga mengimbau bila ada korban lainnya segera melapor ke pihaknya. Ia mengatakan pihaknya akan mendampingi secara hukum dan meyakinkan urusan mereka di kampus tidak terkendala. Pihaknya meminta agar masyarakat menunjukkan empati sebagai bentuk dukungan psikologis kepada korban.
Dina Tobing mewakili lembaga Pesada menambahkan, selain melakukan penguatan kepada korban, mereka akan melakukan gugatan agar rektor memecat pelaku. "Goalnya kita ingin agar si dosen meminta maaf secara terbuka dan rektor segera memecat dosennya itu," katanya.
Direktur BITRA Indonesia, Diana menambahkan, kasus ini harus diselesaikan cepat dan tepat. Jangan sampai kampus USU tidak dipercayai lagi masyarakat.
"Ini penting, jangan sampai saudara atau keluarga kita yang mau kuliah di USU jadi trauma. Ini merugikan kampus USU sendiri," kata Diana.
Seperti diberitakan sebelumnya, Dekan FISIP USU juga Muryanto Amin mengakui, HS benar melakukan pelecahan seksual. Dikatakan Amin pihaknya telah menghukum pelaku dengan memberikan surat teguran.
"Saya tidak menutup-nutupi atau melindungi kasus ini. Namun tetap ada aturan untuk menuntut lebih jauh pelaku," kata Amin.