Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Labuhanbatu. Kabupaten Labuhanbatu masih memiliki potensi-potensi alam yang belum tergali sepenuhnya. Misalkan, buah khas daerah Labuhanbatu di Kecamatan Panai Hilir. Buah Berombang. Potensinya sangat baik dibudidaya sebagai upaya pelestarian alamn dan dikelola untuk mendongkrak prekonomian warga.
Di banyak bibir daratan Panai Hilir, pohon Berombang masih tumbuh subur. Seperti di Desa Sei Tawar, Desa Wonosari, Desa Sei Baru serta beberapa lokasi lainnya. Alkisahnya, ibukota kecamatan itu dilabeli nama Sei Berombang karena memang keberadaan pohon jenis mangrove itu banyak tumbuh di sana.
"Ya, disebut sebagai Sei Berombang, karna dulu daerah ini kawasan hutan pohon Berombang," ujar para warga lingkungan III Sei Berombang, Rudianto dan Rian, Selasa (11/6/2019).
Meski tak mampu menyebutkan nama latin tanaman itu, tapi mereka meyakini jika Berombang merupakan satu varietas dari puluhan jenis tanaman mangrove. Jenis tumbuhan yang tumbuh subur di tepian laut.
Pohon berciri berdaun rindang ini, kata Rudianto, biasanya ditanam dengan pola biji. Meski kemungkinan dapat dicangkok untuk memperbanyaknya. Umur tanaman ini sampai puluhan tahun dan saban waktu selalu berbuah. "Tak pakai musiman. Selalu berbuah," ujar mereka.
Menurut dia, tanaman itu mulai berbuah jika ketinggian pohon sudah mencapai satu meter. Buahnya bergelantungan di dahan-dahannya yang menjuntai. Buah pohon Berombang ini memiliki ciri khas. Yaitu, tutupnya bermahkota bintang bersisi enam. Serta, bagian bawah yang mirip ekor.
"Di tepian pantai, buah Berombang berukuran mencapai sebesar bola kasti," kata mereka.
Mengenai rasa, buah berbiji dan berdaging layaknya tekstur jambu biji tersebut menyimpan rasa manis, asam dan sepat.
Warga Sei Berombang, menurut mereka sering mengolah buah yang banyak tumbuh di tepian muara Panai Hilir itu sebagai manisan dan ada juga yang mengolah sebagai dodol. "Buah itu bisa diolah sebagai panganan khusus. Bisa dijadikan gulame (dodol, red),” ujarnya.
Sehingga budidaya dan pengelolaannya sudah saatnya dijadikan pemikiran. “Selain dapat mendongkrak prekonomian rakyat. Budidaya Berombang juga dapat menjaga kelestarian lingkungan hidup,” jelasnya.
Ketua Badan Pengurus Cabang Himpunan Pengusaha Muda Indonesia atau BPC HIPMI Labuhanbatu, Indra Firdaus, menyahuti peluang budidaya buah tersebut sebagai pendongkrak ekonomi warga.
"Itu punya peluang ekonomi jika dibudidaya dan dikembangkan," katanya.
Menurut Indra, jika buah Berombang dapat diolah sebagai panganan, bukan tidak mungkin berpeluang sebagai oleh-oleh khas Labuhanbatu. "Bisa jadi makanan dengan kearifan lokal daerah," ulasnya.
Meski demikian, kata dia, buah tersebut sedini mungkin butuh penelitian khusus. Terkait kandungan nutrisi dan vitamin serta efek samping yang dikandung. "Sebelum pengembangan dan pengolahannya, sebaiknya diteliti melalui laboratorium tentang kandungan buah tersebut terhadap tubuh manusia," paparnya.
Maka itu, pihak BPC HIPMI Labuhanbatu berencana mengusulkan Pemkab Labuhanbatu melalui Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Labuhanbatu untuk melakukan riset terkait buah Berombang. Dan, akhirnya dapat diteliti potensi yang berguna bagi daerah itu kedepan.