Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUPHAM) telah menjadi rumah sakit pertama di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) yang berhasil menyandang akreditasi Joint Commission International (JCI). Langkah ini tentunya diharapkan dapat meneningkakan kualitas dunia medis di Sumut.
"Ini ada kemajuan. Selama ini hanya beberapa rumah sakit di Jawa saja yang mendapatkan JCI itu. Jadi, kita patut bangga di Sumut ada yang mendapatkan JCI, berarti ada satu peningkatan," ungkap pengamat sekaligus praktisi Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara (FK-UISU) DR dr Umar Zein DTM&H SpPD KPTI kepada wartawan, Rabu (12/6/2019).
Menurut Umar Zein, memang sejauh ini predikat akreditasi internasional RSUP Haji Adam Malik masih sebatas administratif saja. Aplikasinya baru akan dapat diketahui, paling tidak dalam rentang waktu enam bulan kedepan.
"Jadi apakah ada perbaikan dan respon yang baik dari masyarakat, kita lihat saja," jelasnya.
Karena terang dia, pelayanan rumah sakit itu sangat kompleks. Apalagi masyarakat terkadang lebih banyak menilai pelayanan non medis yang diberikan ketimbang pelayanan medisnya.
Sedangkan akreditasi itu, sambung dia, bila point-point penilaian yang sudah diterapkan secara internasional apakah sudah terpenuhi, maka rumah sakit sudah bisa mendapatkan akreditasi tersebut.
"Tapi secara umum kualitas rumah sakit adalah kepuasan pasien. Kepuasan itu ketika pasien mulai masuk ke halaman rumah sakit, baik sejak dari parkir, ketika menerima layanan, sampai ia keluar lagi dari rumah sakit," terangnya.
Meskipun begitu, menurut Umar Zein, dalam tingkat persaingan internasional, dengan adanya rumah sakit yang telah berpredikat JCI, belum dapat dikatakan Sumut sudah mampu bersaing dengan rumah sakit negara tetangga. Bahkan Umar Zein berpendapat kita patut bersyukur, sehingga bila ada pasien yang mampu ingin mendapatkan pelayanan yang lebih baik bisa didapatkannya di rumah sakit negara tetangga seperti Malaysia.
"Terutama di rumah sakit swastanya, karena rumah sakit pemerintah kan tetap overload," sebutnya.
Umar Zein menambahkan, kelebihan rumah sakit negara tetangga memang terletak pada layanan non medisnya, yang mampu membuat kepuasan pasien. Diantaranya, sebut dia, mulai dari penjemputan pasien di bandara, kemudahan pasien mendapatkan informasi, kecepatan pemberian layanan, hingga tidak sulitnya pasien mencari tempat.
"Kalau pelayanan medis, bisa saja dokter Indonesia lebih hebat dari dokter disana," pungkasnya.
Sementara itu, Kasubbag Humas RSUPHAM Rosario Dorothy Simanjuntak menyatakan, akreditasi JCI merupakan tantangan baru bagi rumah sakit milik Kementerian Kesehatan (Kesehatan) tersebut. Karenanya, dengan raihan ini, pihaknya tentu akan berupaya memberikan pelayanan yang maksimal kepada pasien mereka.
"Seperti yang disampaikan Dirut. JCI ini akan mendorong terjadinya perubahan budaya di RS Adam Malik. Itulah termasuk, pelayan medis dan non medisnya," tandasnya.