Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Pasca Lebaran, harga emas kian kinclong. Untuk kadar 99,99%, kini harganya Rp 605.000/gram. Naik Rp 2.000 dibandingkan Rabu (12/6/2019) seharga Rp 603.000/gram. Namun dibandingkan sebelum Lebaran, harga emas sudah naik hingga Rp 8.000/gram dari harga Rp 597.000/gram. Kenaikan ini mengikuti harga emas dunia yang kini bertengger di level US$ 1.337/troy ons.
Tapi meski harganya naik, penjualan emas pasca Lebaran justru masih lesu. "Masyarakat baru pulang mudik dan pengeluaran pasti banyak. Jadi saat ini, pasti tidak ada budget untuk membeli emas. Tapi kondisi seperti ini biasa terjadi pasca Lebaran," kata Pemilik Toko Emas Suranta di Pasar Pringgan Medan, Edi Suranta, Kamis (13/6/2019).
Terkait penjualan emas selama Lebaran, kata Edi, ada peningkatan sekitar 10-15%. Persentase tersebut hampir sama dengan Lebaran tahun lalu. Hanya saja, tahun ini ramainya hanya sebentar. Kemungkinan karena baru selesai Pemilihan Umum (Pemilu) sehingga dananya banyak yang terpakai pada momen tersebut.
Sementara untuk masyarakat yang menjual emasnya, kata Edi, untuk saat ini belum ada. Meski sebenarnya momen kenaikan harga ini bisa dimanfaatkan, tapi kemungkinan masyarakat belum membutuhkan dana sehingga tidak menjual emasnya.
Menurut pengamat ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin, harga emas dunia dalam setahun terakhir bergerak dalam kisaran US$ 1.180 hingga US$ 1.300-an/troy ons. Kinerja harga emas dunia terpantau bergerak dalam rentang yang tidak begitu lebar. Jika ditarik data setahun terakhir, penurunan harga emas sempat terjadi di tahun 2018, dimana titik terendahnya ada di bulan Oktober 2018.
Harga terus membaik dan selama tahun berjalan 2019, harga emas terpantau menguat seiring dengan memburuknya hubungan dagang antara AS, Meksiko dan Cina, serta meredanya kemungkinan kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Sentral AS di tahun ini. Kemungkinan tidak jadi dinaikkannya suku bunga acuan membuat dolar AS cenderung melemah dan membuat harga emas mengalami kenaikan.
Saat ini, harga emas ditransaksikan dikisaran harga US$ 1.377 per troy ons. "Jika ada kemungkinan pemangkasan suku bunga acuan oleh Bank Sentral AS, maka besar kemungkinan harga emas dunia akan mengalami kenaikan lanjutan di tahun 2019 ini. Masalah geo politik juga berpotensi memicu kenaikan harga emas dunia," kata Gunawan.
Begitupun, kondisi ini bukanlah kondisi yang akan bertahan lama. Karena baik hubungan dagang dan geo politik cenderung bergerak liar dan membuat kinerja harga emas juga turut berfluktuasi. Selain itu prospek ekonomi yang kurang begitu bagus dan imbal hasil surat berharga yang tidak begitu menguntungkan, membuat investor cenderung untuk membeli emas. Ditambah lagi jika terjadi kenaikan tensi hubungan politik antar negara yang kian memanas.