Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Mesanbisnisdaily.com - Medan. Terjadinya ketegangan yang berlanjut pada perang dagang antara Amerika Serikat dengan Cina membuka peluang bisnis yang lebih besar bagi Indonesia. Salah satunya adalah usaha budidaya ikan air tawar (aquaculture).
Menurut Presiden Komisaris Aquafarm Nusantara, Sammy Hamzah, di sektor usaha ikan air tawar Cina merupakan terbesar di dunia. Khususnya untuk penjualan di pasar Amerika. Akibat perang dagang, Amerika mengembargo produk-produk dari negara yang juga dikenal sebagai negara tirai bambu tersebut.
"Jadi perang dagang Amerika dan Cina bisa membawa keuntungan bagi Indonesia. Peningkatan ekspor ikan air tawar bisa dilakukan di sana," ujar Sammy kepada wartawan saat konferensi pers seusai peluncuran Kami Peduli atau We Care oleh Aquafarm sekaligus pengenalan nama baru perusahaan menjadi Regal Springs Indonesia, di Medan, Kamis (13/6/2019).
Ungkap Sammy, sampai saat ini produksi Aquafarm per tahun sebesar 27.000 ton. Andai diperbolehkan oleh pemerintah jumlah itu bisa dilipatgandakan menjadi hingga 60.000 ton. Dengan mengekspor ke pasar di berbagai negara, Indonesia mendapat nilai tambah 100%. Karena seluruh proses produksi hingga pengepakan dilaksanakan di Indonesia.
Ikan nilai dari Indonesia yang diproduksi Aquafarm yang namanya ikut berubah menjadi ikan tilapia sangat digemari di dunia. Merupakan yang terbaik dibanding produksi dari negara lainnya.
"Kami bisa memproduksi hingga 60.000 ton pertahun andai diperkenankan pemerintah," tegas Sammy yang mengaku baru empat bulan bergabung dengan Aquafarm.