Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memberi penjelasan soal klaim kemenangan yang kembali berubah. BPN menyatakan ada temuan baru di lapangan sehingga angka kemenangan berubah.
"Ada beberapa temuan-temuan baru yang kami temukan mengenai penggelembungan suara tersebut," kata Wakil Direktur IT BPN Prabowo-Sandi, Vasco Rusemy saat dikonfirmasi mengenai klaim kemenangan Prabowo-Sandi yang kembali berubah, Jumat (14/6/2019).
Temuan baru itu, kata Vasco, berasal dari para relawan BPN dan juga dokumen-dokumen terkait. Namun, Vasco tak menjelaskan lebih lanjut dokumen apa yang dimaksud.
"Dari relawan kami dan dokumen-dokumen lain," ujarnya.
Vasco kembali berbicara soal tudingan adanya penggelembungan suara untuk Jokowi-Ma'ruf. Politikus Partai Berkarya itu berharap MK dapat mengadili keseluruhan proses pemilu.
"Kami menemukan temuan indikasi-indikasi kecurangan penggelembungan suara tersebut. Hal ini sangatlah jauh dari harapan pemilu yang jujur dan adil. Semoga dengan permohonan kami tersebut, MK dapat benar-benar mengadili tidak hanya sebagian dari proses pemilu, tetapi seluruh prosesnya," ucap Vasco.
Sebelumnya, Prabowo-Sandiaga kembali mengeluarkan klaim kemenangan baru. Ketua tim hukum Prabowo-Sandiaga, Bambang Widjojanto (BW), mengatakan pihaknya memenangkan Pilpres 2019 dengan meraih 71.247.792 suara. Angka ini berbeda dengan angka yang tertuang dalam gugatan di MK, di mana mereka mengklaim menang sebanyak 68.650.239 suara.
Berdasarkan hitungan Tim IT internal, kata BW, ada penggerusan suara 02 sebesar lebih dari 2.500.000 dan penggelembungan suara 01 sekitar di atas 20.000.000.
"Sehingga perolehan sebenarnya untuk suara pasangan 01 sekitar 62.886.362 (48%) dan suara untuk pasangan 02 sekitar 71.247.792 (52%)," kata BW melalui keterangan tertulisnya, Jumat (14/6/2019).
Angka prosentase yang ditulis di kutipan di atas sesuai dengan pers rilis yang disampaikan Tim Prabowo-Sandi. Namun jika dihitung, angka prosentase yang ditampilkan tak akurat. Dengan klaim angka terbaru tersebut, maka prosentase suara Jokowi-Ma'ruf Amin menjadi 47%, sementara Prabowo-Sandi 53%.
Tim Kampanye Nasional (TKN) menyindir soal inkonsistensi Prabowo-Sandi karena klaim kemenangan yang terus berubah. Pasangan nomor urut 02 itu disebut linglung.
"Semakin hari memang tim Prabowo ini makin seperti tim yang linglung. Saking kebingungannya, tidak punya data dan fakta yang konkret, mereka lalu mengarang yang membodohi publik karena berubah-ubah," ujar Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding.(dtc)