Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Washington DC. Kiprah Sarah Sanders sebagai juru bicara (jubir) Gedung Putih diwarnai kontroversi dan kebohongan. Bahkan salah satu warisan Sanders sebagai juru bicara ialah matinya konferensi pers harian Gedung Putih.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump baru saja mengumumkan mundurnya Sanders, yang telah mendampinginya selama 3,5 tahun sejak masa kampanye pilpres 2016. Alasan pengunduran diri Sanders tidak disebut lebih lanjut.
Seperti dilansir AFP dan CNN, Jumat (14/6/2019), selama dua tahun menjadi juru bicara Gedung Putih, Sanders (36) diketahui memiliki 'hubungan pahit' dengan para wartawan. Dia diketahui mempersingkat press briefing on-camera harian yang biasanya digelar di Gedung Putih, sebelum akhirnya meniadakannya sama sekali.
Terakhir kalinya Sanders memberikan briefing kepada wartawan di Gedung Putih terjadi pada 11 Maret lalu dan sesi itu hanya berlangsung selama 14 menit.
Sanders akan resmi mundur pada akhir Juni ini. Tidak diketahui siapa yang akan menggantikan dirinya sebagai Sekretaris Pers dan juru bicara Gedung Putih. Akan mengejutkan jika pengganti Sanders nantinya akan mengembalikan briefing pers harian, yang menjadi kebiasaan selama beberapa dekade di Gedung Putih.
Diketahui bahwa konferensi pers harian yang digelar secara on-camera di Gedung Putih menjadi format yang diterapkan presiden-presiden AS sebelumnya untuk memberikan informasi kepada wartawan. Namun Trump dan Sanders akhirnya memutuskan bahwa bukanlah kepentingan mereka untuk memberikan level transparansi yang sama seperti pemerintahan-pemerintahan sebelumnya.
Pada Januari lalu, Trump via Twitter memberikan komentar soal keputusan Sanders 'mematikan' briefing pers harian di Gedung Putih. "Alasan Sarah Sanders tidak lagi naik 'podium' adalah karena pers meliputnya secara kasar dan tidak akurat, khususnya anggota pers tertentu. Saya memberitahunya untuk tidak mempedulikannya, kata-katanya sudah dilontarkan!" demikian komentar Trump saat itu.
Sanders, sama seperti Trump, juga memiliki reputasi sering menyesatkan wartawan. Laporan jaksa khusus AS, Robert Mueller, soal dugaan kolusi tim kampanye Trump dengan Rusia dalam pilpres 2016, mengungkapkan bukti bahwa Sanders berbohong kepada wartawan saat menyampaikan briefing tahun 2017 lalu.
Laporan itu menyebut Sanders berbohong saat menyatakan bahwa agen-agen FBI yang 'tak terhitung' jumlah telah memberitahunya bahwa mereka bersyukur Trump memecat James Comey dari jabatan Direktur FBI. Diketahui Comey dipecat Trump pada Mei 2017, saat dia memimpin penyelidikan dugaan kolusi tim kampanye Trump dengan Rusia dalam pilpres 2016.
Klaim serupa disampaikan Sanders beberapa kali dalam dua hari yang berbeda. Sanders telah mengakui kebohongannya itu saat ditanyai para penyidik dari tim Mueller. Dia menyebut klaim-klaim yang dilontarkannya saat itu 'tidak didasarkan pada apapun'. Menurut Sanders, klaim itu terlontar karena 'keseleo lidah'.
Dalam pernyataan sesaat usai pengumuman Trump soal pengunduran dirinya, Sanders menyebut peran sebagai juru bicara Gedung Putih menjadi 'kehormatan seumur hidup' dan pengalaman yang 'akan disimpan selamanya'.
"Saya tidak bisa merasa lebih bangga untuk memiliki kesempatan mengabdi pada negara saya dan khususnya bekerja untuk Presiden ini. Saya menyukai setiap menitnya -- bahkan saat menit-menit yang sulit," ucap Sanders dalam pernyataan di Gedung Putih.
Dalam percakapan privat beberapa pekan terakhir, seperti diungkapkan dua sumber, Sanders diisukan akan mencalonkan diri sebagai Gubernur Arkansas. Sanders disebut telah memberitahu kolega-kolega dan teman-temannya bahwa dia menganggap mencalonkan diri akan menjadi langkah baik baginya. Ayah Sanders, Mike Huckabee, diketahui merupakan mantan Gubernur Arkansas dari Partai Republik. Hal ini menjadikan Sanders bagaikan anggota kehormatan Partai Republik.(dtc)