Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Pekanbaru. Jalan nasional dari Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) Tapanuli Bagian Selatan, Sumut hingga ke Kabupaten Kampar Riau mengalami rusak parah. Kondisi jalan sangat membahayakan terutama saat turun hujan.
Kondisi jalan nasional ini menghubungkan Kabupaten Paluta, Kabupaten Padang Lawas di Sumut menghubungkan ke Kabupaten Rokan Hulu dan Kampar di Riau.
Wartawan yang melintasi arus balik dari Paluta, Minggu (16/6/2019), diketahui banyak sejumlah titik jalan nasional yang mengalami rusak parah. Dari Kabupaten Paluta, jalan nasional terlihat banyak aspal yang terkelupas yang menyisahkan bongkahan batu besar.
Kondisi ini terus menyambung hingga ke Kabupaten Padang Lawas masih di Sumut. Di kabupaten ini kondisi jalan lebih parah dari Paluta. Di Padang Lawas kondisi aspal banyak yang terkelupas dan jalan aspal berubah menjadi jalan bertanah.
Terkelupasnya aspal menyisahkan lubang yang menganga. Banyak bongkahan batu membuat kondisi kendaraan harus berjalan lambat. Tak jarang pulak, kendaraan kecil khusunya roda empat kadang tersangkut batu.
Kendaraan di jalan nasional di Kabupaten Padang Lawas yang mulus paling banter sepanjang 10 Km. Setelah itu, akan menemukan titik jalan yang rusak. Di jalan tersebut tak heran satu titik bisa ratusan meter kondisi jalan berlubang.
Kondisi badan jalan nasional ini juga lebih kecil. Ditambah badan jalan yang diaspal dengan dasar badan jalan sangat curam. Sehingga kendaraan jika berselisih tidak berani turun dari badan jalan. Sebab, jika ban kendaraan turun dari badan jalan, dikhawatirkan ban akan pecah karena terkoyak oleh badan jalan.
Kondisi jalan yang rusak parah di Kabupaten Paluta dan Padang Lawas ini sudah berjalan bertahun-tahun lamanya. Tidak adanya perbaikan, sehingga menambah titik jalan rusak yang membuat lambatnya perjalanan arus balik yang dilakukan wartawan. Apalagi jika melintas saat turun hujan, dipastikan jalan rusak tersebut menjadi kubangan air yang tidak terlihat di mana letak batu yang siap menjerat kendaraan yang melintas.
Dari Kabupaten Paluta memasuki wilayah perbatasan dengan Kabupaten Rohul di Riau. Jalan nasional di wilayah Riau sedikit lebih lebar dibanding di Sumut.
Wilayah perbatasan kondisi jalan yang banyak tikungan memang sangat mulus. Hanya saja, begitu memasuki kawasan Kota Pasir Pangaraian ibu kota Rohul, mulai banyak ditemukan sejumlah titik jalan yang rusak dan berlobang.
Kendati tidak separah provinsi tetangga, namun kondisi jalan rusak ini Rohul ini tergolong merepotkan pengemudi. Bisa saja kendaraan anda melaju kelihatan tidak ada lubang di depan. Namun nanti tiba-tiba jalan yang akan dilalui ternyata ada lubang yang akan menjebak kendaraan. Sehingga kendaraan yang melintas terutama kendaraan roda empat terpaksa melakukan pengereman mendadak.
Dari Kabupaten Rohul melintas ke Kecamatan Petapahan, Kabupaten Kampar, yang selanjutnya ke Pekanbaru. Di jalan nasional ini juga tidak kalah serunya soal jalan nasional yang rusak.
Sejumlah titik jalan yang rusak, tampak jelas menyisahkan lumpur karena kondisi aspal yang sudah terkelupas. Di kawasan jalan nasional ini, banyak warga yang memanfaatkan jalan rusak untuk meminta sumbangan bagi kendaraan yang melintas.
Modusnya, warga seakan menimbun jalan yang rusak. Berdalih penimbunan jalan rusak inilah, mereka meminta sumbangan kendaraan yang melintas. Perjalanan arus mudik dan balik melintasi jalan nasional ini sangat rawan terjadi kecelakaan.
Sementara itu, Kasat Lantas Polres Kampar di Riau, AKP Fauzi kepada detikcom mengakui jalan nasional dari Rohul menghubungkan Kabupaten Kampar banyak terdapat kondisi jalan yang rusak.
"Kondisi paling parah itu, lintas tengah menghubungkan Rohul, Petapahan di Kampar. Hanya saja kita belum mendapat berapa titik kondisi jalan yang rusak di kawasan itu. Besok tim kita akan melakukan survei di jalan lintas tengah itu," kata Fauzi.
Menurut Fauzi, pihaknya baru mendata tahap awal dari Rantau Berangin menuju ke perbatasan Rohul. Dari sepanjang 8 Km, sudah ditemukan 34 titik jalan yang rusak.
"Kondisi jalan rusak dan berlubang ini sangat berbahaya terutama bagi kendaraan roda dua. Potensi kecelakaan lalu lintas bisa terjadi di lokasi itu," terang Fauzi.
Sesui aturan yang berlaku, kondisi jalan nasional yang rusak tidak menjadi tanggungjawab pemerintah daerah. Melainkan, pihak paling bertanggung jawab adalah Kementerian PUPR. Tentunya dengan harapan, pihak Kementerian PUPR bisa melihat langsung kondisi jalan nasional di Riau dan Sumut banyak yang rusak parah.(dtc)