Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Menko Polhukam Wiranto pagi tadi rapat koordinasi dengan Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar atau Satgas Saber Pungli. Menurut dia, sejak satgas ini bekerja mulai akhir Oktober 2016 lalu, pungli sudah jauh berkurang.
"Memang Saber Pungli sejak tahun 2016 kita aktifkan, ya memang terus bekerja dan tadi pada saat rakor saya hanya memberikan satu perhatian khusus untuk konsistensi terhadap tujuan didirikannya saber pungli," kata Wiranto di kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (17/6/2019).
Rapat koordinasi itu berlangsung tertutup. Wiranto mengatakan, ada sejumlah hal yang dia bahas khususnya pencegahan pungli terkait perekonomian. Dia ingin Satgas Saber Pungli tetap konsisten fokus mengawal ini karena sangat berpengaruh terhadap stabilitas harga di masyarakat.
"Ya kan dengan adanya pungutan liar di mana pun kan berpengaruh kepada daya beli masyarakat. Mengapa? Tatkala dari produsen ke konsumen, melewati jalur-jalur transportasi, apakah lintas Sumatera, apakah di Pantai Utara Pulau Jawa, dulu kan banyak pungli tuh. Nah, pungli-pungli itu kemudian dibebankan kepada ongkos produksi. Sehingga pada saat sampai ke konsumen harganya tinggi hingga menyebabkan biaya tinggi," jelas Wiranto.
"Itu memang saya tekankan untuk terus dilakukan dan itu sudah berhasil sebenarnya. Pungli di Pantura, sudah nyaris nggak ada. Di Sumatera sudah berkurang dan sebagainya. Itu terus dilanjutkan," sambungnya.
Wiranto juga membahas soal pungli yang terjadi di pelayanan publik, semisal di pemda dan sejumlah instansi pemerintah. Menurutnya ini sudah jauh berkurang dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
"Juga pungli yang terjadi di pelayanan publik, di pemda, di beberapa instansi-instansi pemerintah itu kan masih juga terjadi pungutan liar yang dulu cukup banyak, sekarang sudah tergerus ya. Tergerus artinya sudah ada satu langkah-langkah sehingga melibatkan berkurang sekali pungli itu," ucapnya.
Menurut Wiranto, selain karena keberadaan Satgas Saber Pungli, reformasi birokrasi yang digalakkan pemerintah juga berperan besar dalam menghapus pungli. Akibatnya pengurusan perizinan jadi lebih cepat dan efisien. Masyarakat menurutnya kini jauh lebih percaya kepada aparat biroksasi.
Wiranto menambahkan, dalam rapat tadi dia mendapat sejumlah laporan. Tahun ini mulai Januari hingga Mei, laporan yang diterima Satgas Saber Pungli via SMS ada 2.068 yang sudah ditangani. Lalu laporan melalui media sosial (medsos) sebanyak 768 laporan, sebagian sudah tertangani. Ada juga 108 laporan lewat website, 40 laporan lewat surat, 30 laporan langsung, 7 laporan lewat email serta 7 laporan lewat call center.
"Itu semua menandakan bahwa masyarakat masih antusias, masih sangat ingin bahwa kehidupan di lingkungan mereka yang masih sarat dengan pungli itu bisa dihapuskan, itu memang kita lanjutkan. Dan tentu secara teknis, kita sudah adakan perbaikan-perbaikan prosedur dan sebagainya. Itu tadi rapat pada hari ini," jelasnya.(dtc)