Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Meski sejumlah harga bahan pokok sudah kembali normal setelah dua pekan Lebaran, tapi cabai merah masih bertahan mahal. Saat ini, harganya masih sekitar Rp 50.000/kg. Harga cabai yang bertahan Rp 50.000/kg ini masih lebih mahal 0,75 kali dibandingkan harga idealnya.
"Pembelinya masih banyak. Tapi pasokannya memang agak berkurang. Mungkin itu yang membuat harganya mahal," kata M Rahma, pedagang di Pasar Setia Budi Medan, Selasa (18/6/2019).
Sementara itu, harga cabai rawit dijual di angka yang sama yakni Rp 50.000/kg. Tapi untuk cabai rawit, biasanya memang selalu lebih mahal dibandingkan cabai merah.
Menurut Ketua Tim Pemantau Harga Pangan Sumut, Gunawan Benjamin, harga cabai merah memang masih mahal meskipun jauh lebih baik dibandingkan harganya saat Lebaran. "Tapi harga cabai ini saya pikir masih berpeluang untuk mengalami penurunan dalam waktu dekat. Saya melihat kenaikan harga cabai ini didominasi oleh masalah produktivitas di tingkat petani," katanya.
Erupsi Gunung Sinabung sebelumnya membuat panen petani mengalami gangguan. Banyak tanaman cabai dan sayuran yang terpaksa tidak dipanen sehingga mengakibatkan harganya mengalami kenaikan.
Hasil pantauan pihaknya, harga bawang merah saat ini Rp 30.000/kg dan masih dalam rentang harga yang ideal. Untuk harga daging ayam perlahan sudah mulai mengalami pemulihan. Harga daging ayam saat ini dijual Rp 33.000/kg dan sedikit lebih mahal dari harga normalnya.
Kemudian bawang putih yang diperdagangkan di level Rp 40.000/kg, memang terbilang masih mahal. Hanya saja harga bawang putih tersebut yang mayoritas di datangkan dengan cara impor, harganya perlu melihat harga dasar bawang putih dari negara asalnya. "Saya melihat tren penurunan yang sulit terjadi pada bawang putih lebih dikarenakan harga yang memang lebih mahal dari harga sebelumnya untuk bawang putih di negara eksportir," kata Gunawan.
Untuk sayur-sayuran dan sejumlah kebutuhan pangan lainnya, erupsi Sinabung masih akan berpengaruh setidaknya hingga di pekan depan. Sampai benar-benar petani di wilayah Kabupaten Karo kembali memulai aktivitasnya dan produktivitas kembali normal. Dengan catatan tidak ada erupsi selanjutnya yang merubah ekspektasi harga.