Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi, mengharapkan organisasi Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) tidak terlibat dalam politik praktis. Puak puak Melayu harus membangkitkan semangat Melayu. Kalau sudah terjebak politik praktis, maka akan ada perpecahan.
Hal itu dikatakan Gubernur Edy Rahmayadi ketika menerima audiensi pengurus DMDI, di ruang kerjanya, Lantai 10, Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro Medan, Selasa (18/6/2019).
"Melayu itu jangan dibawa ke mana-mana, tetapi ada di mana-mana, tapi tetap bersama di rumah besar Melayu. Melayu itu harus bisa berguna di Sumatera Utara," ujar Edy yang pada saat itu didampingi Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Anthony Siahaan.
Dikatakan Edy, suku Melayu itu tersebar di wilayah Sumut, mulai dari Labusel sampai ke Langkat. Diharapkan DMDI menjadi pelopor kebersamaan untuk membangun masyarakat Melayu khususnya, dan untuk Sumut umumnya.
Walaupun Melayu itu identik dengan Islam, namun diharapkan Melayu dapat mempersatukan suku-suku lain yang ada di Sumut. "Beragam suku, agama di Sumut ini, suku Melayu di Sumut harus bisa mempersatukan masyarakat Sumut di dalam keberagaman, karena ini merupakan salah satu modal untuk membangun Sumut," kata Edy.
Sementara, Ketua DMDI Said Aldi Al Idrus mengatakan untuk mendukung program Pemprov Sumut, dalam waktu dekat DMDI akan membuat lumbung bahan pokok dan membagikannya secara gratis ke masyarakat di 10 kecamatan di kawasan pesisir Sumut.
Selanjutnya akan membuat pertemuan Jambore pemuda etnis budaya seluruh suku memperebutkan piala Gubernur Sumut, untuk menjalin dan mempererat silaturahmi antar pemuda Melayu dan seluruh pemuda etnis yang ada di Sumut.
Said yang didampingi pengurus DMDI lainnya, juga menyampaikan bahwa DMDI tetap konsisten memberi motivasi wirausaha dan juga beasiswa kepada para pemuda Melayu di Sumut.