Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com – Tanah Karo. Baru dua bulan penyisipan aspal yang dilakukan Dinas Pekerjaan Umum (PU), Pemerintah Kabupaten Karo, di ruas jalan Udara Berastagi, Kabupaten Karo, Sumatra Utara, kembali rusak. Menurut masyarakat setempat, jalan hotmix yang rusak itu ditambal dengan bahan Lapisan Penetrasi Macadam (lapen) pada 8 April 2019.
Selain bagian akses jalan masuk menuju ke pasar tradisional terbesar perdagangan hasil produksi hortikultura Kabupaten Karo, Pajak Roga Berastagi. Ruas jalan ini, juga merupakan kawasan pergudangan barang ekspor dan pengiriman antar pulau sejumlah komoditi, seperti kol, kentang tomat, dan sejumlah jenis sayuran lainnya., serta termasuk jalur evakuasi korban erupsi Sinabung ke kawasan Berastagi.
“Baru ditambal, tidak lama kemudian rusak. Bahkan sudah lebih dua minggu rusaknya. Semestinya, agar lapisan aspal kuat dibutuhkan beberapa kajian pekerjaan. Diantaranya, sistem drainase atau pembuangan air yang baik. Tetapi ini nampaknya asal sudah saja. Nanti kalau dikatakan pemborosan biaya perawatan, material, dan tenaga kerja, ada yang tersinggung. Tetapi inilah kenyataannya,” ujar Bp Glory, kepada medanbisnisdaily.com, Kamis (20/6/2019).
Sehubungan penambalam di Jalan Udara Berastagi, yang juga merupakan jalan lintas penghubung antar Kecamatan Berastagi-Kecamatan Merdeka- Kecamatan Simpang Empat. Kepala Seksi (Kasi) Jalan dan Jembatan Bina Marga, Dinas PU Pemkab Karo, Binar Tarigan, kepada medanbisnisdaily.com mengatakan, percepatan kerusakan dikarenakan masalah drainase. Luapan air parit sebagai penyebab utama rusaknya jalan yang baru disisip.
“Agar tidak berulang, dalam waktu Jalan Udara akan kita kupas bahu jalannya. Yang rusak, akan ditambal kembali. Tahun ini biaya perawatan jalan kita yang tertampung di APBD hanya Rp 2,5 miliar. Itu sudah termasuk perawatan jalan, drainase, pembabatan, dan pengupasan bahu jalan. Memang sangat minim untuk keseluruhan jalan di Kabupaten Karo. Tapi mana yang terpenting akan kita prioritaskan.” ujar Binar Tarigan menjelaskan.