Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Tim Disaster victim investigation (DVI) Polda Sumatera Utara (Sumut) hingga malam ini masih terus mengumpulkan data ante mortem guna proses kelengkapan identifikasi korban tewas kebakaran pabrik mancis di Jalan T Amir Hamzah, Dusun IV B, Desa Sambirejo, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara yang terjadi pada umat (21/6/2019) siang. Kasubdit Kespol Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumut, AKBP Jauhari Ginting, yang bertugas sebagai Ketua Anti Mortem ini mengatakan, pengumpulan data dilakukan untuk mengetahui ciri-ciri korban, agar jenazah mudah diidentifikasi.
"Kita masih mengumpulkan data Ante Mortem dari keluarga korban. Ini masih mengambil sampel untuk pemeriksaan DNA. Karena mengingat kondisi jenazah luka bakar yang cukup serius," ungkapnya kepada wartawan, malam ini.
Lebih lanjut Jauhari mengatakan, sampel DNA yang diambil untuk membandingkannya dengan sampel DNA dari para korban. Sampel DNA bisa itu bisa diambil dari anak korban maupun orang tuanya.
Sementara untuk otopsi, Jauhari menjelaskan bahwa sudah dilakukan terhadap beberapa jenazah. Karenanya ia menyarankan agar keluarga korban yang belum memberikan keterangan diharapkan segera datang ke RS Bhayangkara.
"Jadi kalau yang kita cari ibunya, bisa dari anaknya. Begitu juga kalau yang kita cari anaknya, bisa dari ibu atau ayahnya. Sejauh ini sudah ada 23 keluarga korban yang melaporkan data Ante Mortem," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dusun (Kadus) II, Desa Sambirejo, Paijo juga langsung ikut turun ke Kota Medan untuk membantu warganya. Hal ini dilakukannya karena, korban banyak yang merupakan warganya.
"Saya ingin membantu dan mendampingi korban untuk mendaftar laporan ke rumah sakit, agar Tim DVI bisa segera mengidentifikasi. Bagi yang belum menyerahkan data untuk identifikasi, nanti kita akan koordinasikan lagi di desa. Karena untuk mengumpulkan data yang mau diidentifikasi membutuhkan data ayah, ibu dan anak," imbuhnya.
Seperti diketahui, akibat kebakaran ini sebanyak 30 orang dipastikan meninggal dunia. Jumlah tersebut terdiri dari 25 orang pekerja pabrik beserta 5 orang anak-anaknya.