Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Masyarakat Kota Medan berharap wali kota terpilih pada Pilkada 2020 adalah sosok yang mampu mengembalikan kenyamanan kota sebagaimana di tahun-tahun 70-an. Selain itu, wali kota mendatang diharapkan memiliki leadership yang baik dan bisa mengatasi masalah-masalah mendasar yang dihadapi warganya.
Demikian sejumlah poin yang mengemuka dalam diskusi bertajuk "Sosok atau Program" sebagai bagian dari edisi diskusi Gelanggang Medan 2020 yang digelar di Literacy Coffee, Jalan Jati II, No 1, Teladan Timur, Kota Medan, Jumat malam (21/6/2019).
"Sampai kepimpinan Surkani pada era 70-an, Medan masih enak dihuni. Setelah itu, sudah tidak lagi," kata pengamat Kota Medan, Edy Ikhsan selaku pemantik diskusi.
Dosen Fakultas Hukum Universitas Sumatra Utara (USU) ini mempertanyakan entah mengapa Kota Medan dijuluki sebagai kota yang keras. Padahal kota ini dihuni masyarakat multi etnis yang peradabannya sangat tinggi.
"Agaknya pemimpin yang muncul dari partai politik gagal dan tidak mempunyai leadership. Mungkin karena doktrin partai politik yang semata-mata merebut kekuasaan sehingga lupa dengan amanah masyarakat," katanya.
Sementara pemantik diskusi lainnya Sutrisno Pangaribuan mengatakan, ia akan memilih orang yang berani maju tanpa politik uang. Masalah Kota Medan sampai saat ini menurut Ketua Komisi D DPRD Sumut ini adalah masalah mendasar. Selain banjir dan macet, juga persoalan identitas warga juga masih jadi persoalan.
"Ini masalah-masalah mendasar. Kalau ada yang bisa menyelesaikan dan maju tanpa uang, saya pribadi akan memilihnya," kata Sutrisno.