Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Langkat.Pasca terbakarnya rumah kontrakan yang dijadikan home industri perakitan pemasangan kepala mancis gas (pabrik mancis) di Desa Sambirejo, Kecamatan Binjai, Langkat, semuanya jadi terkuak. ternyata, 32 buruh perempuan yang bekerja di home idustri tersebut tanpa dilengkapi alat pelindung diri (APD). Padahal, saat bekerja, sering kejadian mancis terbakar dan pecah (meledak).
Seorang warga yang tempat tinggalnya persis di belakang home industri tersebut, Ri (59), Minggu (23/6/2019) menceritakan, para pekerja sudah sering menghadapi mancis yang pecah, bocor hingga terbakar karena mengeluarkan api.
"Mancis yang didatangkan ke rumah adik saya yang dikontrakkan itu memang sudah berisi gas di dalamnya, pekerja kan memasang kepala mancis dan pematiknya. Setelah itu, mancis kan dicoba dinyalakan dengan menekan pematik, tentunya hidup, distel besar kecilnya api dan kadang tidak hidup, maka mereka memperbaikinya lagi," sebutnya.
Disebutkan lagi, ketika api dari korek itu tak mau mati, karena saluran gas udara tidak bisa tertutup, pastinya korek itu terbakar.
Tetapi korek dalam keadaan menyala itu dijatuhkan saja ke lantai dan dipijak-pijak dengan kaki biar padam. Mancis lainnya juga mungkin pecah dan mengeluarkan gas. Sedihnya, tidak ada peralatan untuk pemadaman yang disediakan toke mereka, apalagi pengaman bekerja.
Terkait APD, ini dibenarkan pihak Puskesmas Kecamatan Binjai yang hanya 100 meter dari rumah kontrakan naas itu.
"Setiap dua bulan sekali, rutin pihak kami memberikan penyuluhan kepada pekerja pabrik mancis yang jumlahnya ada 32 orang, semuanya wanita, mereka tanpa menggunakan APD", kata Arlina, Kepala Puskesmas Binjai.
Disebut Arlina kepada wartawan, setiap mereka memberikan penyuluhan, mereka masuk dari pintu samping karena pintu rumah bagian depan memang terus terkunci.
Kalau dilihat dari sudut kesehatan, mereka bekerja sangat tidak layak, karena bekerja tanpa Alat Pelindung Diri, apalagi jenis pekerjaannya rawan berkaitan dengan bahan yang mudah menimbulkan api.
Diberitakan sebelumnya, rumah yang dijadikan home industri perakitan mancis terbakar, Jumat, 21 Juni 2019, dan menewaskan 30 orang pekerja dan anak pekerja. Dari 30 orang tersebut, 7 jenazah sudha berhasil diidentifikasi, di mana 5 jenazah di antaranya anak-anak.