Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Hingga sejauh ini, angka kasus kematian ibu saat melahirkan di Indonesia masih terbilang cukup tinggi. Ketua Obstetri Ginekologi Sosial Indonesia (HOGSI) Sumut, dr Khairani Sukatendel SpOG menyatakan, bahkan kasus pertahunnya mencapai sebanyak 300-an ibu hamil yang meregang nyawa, dari setiap 100 ribu angka kelahiran hidup.
"Targetnya, angka itu dapat ditekan menjadi 102 kematian ibu per 100 ribu kelahiran hidup," ungkapnya kepada wartawan, Minggu (23/6/2019).
Lebih lanjut Khairani menjelaskan, berdasarkan hasil survei terakhir di tahun 2017, dari 100 ribu angka kelahiran hidup di Indonesia, 305 di antaranya berakhir dengan kematian sang ibu. Data per lima tahun ini, ujar Khairani memang ada penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2012, yakni dari 100 ribu kelahiran hidup, terdapat 359 yang berakhir dengan kematian sang ibu.
"Jadi ini masih sangat jauh. Sumatera Utara sendiri merupakan provinsi terbesar kelima dalam kasus ini, dengan jumlah paling banyak berada di Pulau Nias," jelasnya.
Menurut mantan sekretaris Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sumut ini, ada banyak faktor yang menyebabkan angka kematian ibu melahirkan di Indonesia masih tergolong tinggi. Salah satunya ialah, karena Indonesia sebagai negara kepulauan yang sulit dijangkau terutama daerah terpencil, serta akses ke fasilitas kesehatan juga belum memadai dan juga masih sulit.
"Jadi sebenarnya permasalahannya bukan permasalahan medis. Yang utama nya adalah permasalahan di luar medis," terangnya.
Khairani melanjutkan, oleh karena itu, terjadi keterlambatan dalam mengenali tanda bahaya ibu hamil. Kemudian juga, ada keterlambatan dalam mengambil keputusan, serta keterlambatan dalam transportasi menuju fasilitas kesehatan.
"Setelah sampai di fasilitas kesehatan juga ada keterlambatan dalam penanganan, seperti mungkin karena ketiadaan dokter, ketiadaan fasilitas sarana dan juga sebagainya," imbuhnya.
Sementara itu, selain Sumut, Khairani juga menyampaikan daerah lain yang memiliki tingkat kematian ibu melahirkan berada di daerah terpencil seperti Papua, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.
"Begitupun bersama dinas kesehatan, kita memang beberapa kali turun ke daerah terpencil untuk memberikan edukasi pada masyarakat, juga memberikan update pengetahuan kepada bidan tenaga penolong persalinan. Hal ini agar pencegahan terhadap kasus ibu meninggal dalam melahirkan bisa dilakukan," pungkasnya.