Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Surabaya - Keluarga korban teror molotov di Surabaya mengaku trauma dengan kejadian yang menimpanya. Baik Bambang Puguh Mulyanto (65) dan istrinya Atimah (60) warga Pakis Wetan Gang 6 No 44 RT/RW III, ini tiap malam mereka selalu berjaga, mengantisipasi jika teror itu terus berlanjut.
Saat ditemui detikcom di rumahnya, Atimah mengaku jika hingga hari ini dirinya masih teringat kejadian tersebut. Dirinyaa takut jika kejadian yang sama akan terulang kembali.
"Saya masih trauma hingga hari ini, saat itu seperti kayak magic. Kayak ada bola api yang jatuh di rumah saya tiba-tiba meledak keras dan korden saya terbakar. Tapi botolnya tidak pecah," kata Atimah sambil menunjukkan dinding yang gosong bekas kobaran api molotov kepada detikcom, Minggu (23/6/2019).
Atimah bercerita saat kejadian, Jumat (21/6) sekitar pukul 22.20 WIB, ia bersama sedang menonton televisi bersama suaminya. Bom molotov itu tiba-tiba dilempar orang tak dikenal masuk ke rumahnya. Api dari bom molotov itu kemudian membakar korden di ruang tamu.
"Saat itu saya dan suami mencoba memdamkan pakai air galon, karena di rumah banyak galon yang kami jual. Setelah itu dua cucu saya terbangun dan membantu," jelas Atimah.
Pascakejadian itu, Atimah langsung keluar dan meminta bantuan warga dan ketua RT setempat. Warga dan RT membantu mereka dan melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian.
"Setelah itu, saya langsung lapor ke pihak kepolisian," lanjut Atimah.
Namun, rupanya teror tersebut tak berakhir. Saat suaminya, Bambang Puguh Mulyanto, sedang membuat laporan di Polsek Sawahaan, teror molotov kembali terjadi. Pada Sabtu (22/6) dinihari sekitar pukul 02.30 WIB rumah Atimah kembali diteror.
"Pada saat suami saya di kantor polisi, ada teror lagi. Saat itu saya langsung telpon suami saya dan juga telpon pak RT jika ada kejadian yang sama. Mereka kembali dan membantunya memadamkan lagi. Tapi kali ini botolnya udah pecah di atas, nggak sampai jatuh di lantai," jelas Atimah.
Akibat kejadian ini, Polrestabes Surabaya lanngsung mengambil alih kasus ini. Saat ini sudah 8 saksi yang sudah diperiksa oleh kepolisian.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sudamiran mengatakan, pihaknya sudah memeriksa 8 saksi pascateror pelemparan molotov di rumah milik Bambang Puguh Mulyanto di Gang 6 No 44 RT/RW III, Kelurahan Pakis.
"Sekarang sudah 8 orang yang sudah kami periksa," kata Kasat Sudamiran saat dikonfrimasi detikcom.
Pemeriksaan tak hanya kepada 8 saksi. Polisi juga meneliti rekaman kamera CCTV yang berdekatan dengan lokasi kejadian. "TKP kampung padat dan belakangnya ada makam umum. Ada empat CCTV yang menjadi akses masuk ke TKP masih kami lakukan penyisiran," jelasnya.
Tak hanya itu, polisi telah mengirim sisa molotov ke Laboratorium Forensik cabang Surabaya. "Sementara untuk 2 botol sebagai barang bukti kemarin sudah kirim laboratorium forensik (labfor) cabang Surabaya. Kami dalam kasus ini juga diback up tim IT Diskrimum Polda Jatim," ujar Sudamiran. dtc