Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Boyolali - Seorang nenek di Boyolali berhasil menggagalkan upaya perampasan cicin emas miliknya. Pelaku yang jatuh ke saluran irigasi dan persawahan itu akhirnya tewas. Pelaku juga sudah tak muda lagi tapi berumur 61 tahun
Peristiwa tersebut terjadi di jalan areal persawahan di wilayah Dukuh Ngemplak Suren, Desa Karangduren, Kecamatan Sawit, Boyolali. Kejadiannya sekitar pukul 15.30 WIB sore tadi.
Kasus penjambretan itu menimpa Ny Klumpuk (77) warga Dukuh Ngemplak Suren, Desa Karangduren, Kecamatan Sawit. Sedangkan pelaku diketahui bernama Ernu Tri Saksono (61) warga Jimus, Polanharjo, Klaten.
"Saya gondheli (pegangi) sepeda motornya sambil teriak minta tolong, terus orangnya (pelaku) jatuh ke sawah," kata Klumpuk, ditemui di Mapolsek Sawit, Selasa (25/6/2019) petang.
Kasus perampasan yang dilakukan pelaku tidak dilakukan secara kasar. Tetapi dengan tipu muslihat, mengaku bisa menyembuhkan penyakit.
Klumpuk menjelaskan kejadian yang menimpanya tersebut. Sore itu dia sedang mencari kayu bakar di pinggir sawah. Kemudian datang pelaku yang mengendarai sepeda motor.
Kepada korban, pelaku mengaku mencari tempat untuk tirakatan. Namun dijawab korban jika di wilayah tersebut tidak ada tempat untuk sesirih atau tirakat.
Kemudian, pelaku yang mengaku dari Keraton Solo itu juga mengatakan jika bisa menyembuhkan penyakit. Sehingga korban pun meminta pelaku menyembuhkan sakit pusing yang dideritanya.
Lantas, korban diminta mencari beberapa lembar daun apapun. Setelah dapat, daun itu diserahkan ke pelaku.
"Kemudian, cincin yang saya pakai diminta, tapi saya jawab kalau tidak bisa dilepas," jelasnya.
Lalu pelaku melepas sendiri cincin emas tersebut dari jari telunjuk tangan kiri korban. Di jari itu ada dua cincin tapi yang diambil pelaku hanya satu.
"Cincin itu kemudian dibungkus menggunakan daun tadi. Terus diberikan ke saya lagi. Tapi setelah saya buka, cincinnya tidak ada, hanya daun saja. Terus saya minta, tapi malah mau pergi naik motornya," ungkapnya.
Korban pun mencoba melawan dengan terus memegangi motor pelaku sambil berteriak minta tolong. Sehingga korban pun sempat terseret sekitar 20 meter.
Lalu datang saksi Suratman yang berada di sawah tak jauh dari lokasi.
Saksi mencoba menghalangi laju pelaku. Sepeda motor pelaku yang berjalan oleng itu akhirnya jatuh ke sawah di kiri jalan. Pelaku tertimpa stang kemudi motornya.
Saksi Suratman menolong pelaku yang tertimpa motor. Kemudian saksi menolong korban yang jatuh dan terluka. Korban juga terus meminta cincinnya seberat 5 gram seharga sekitar Rp 1,6 juta itu. Pelaku kemudian mengeluarkan cincin itu dari saku celananya dan memberikan ke korban dengan cara dibuang.
Lalu pelaku berjalan ke arah timur, ke lokasi tempat korban mencari kayu. Pelaku turun ke saluran irigasi diperkirakan mau membasuh baju tubuhnya yang kotor. Namun tiba-tiba jatuh dengan posisi terlentang. Saat dilihat saksi dan warga, ternyata sudah tidak ada denyut nadinya.
"Orangnya halus (tutur katanya)," kata korban.
Kejadian itu kemudian dilaporkan ke Polsek Sawit untuk penanganan lebih lanjut. Petugas kemudian mengevakuasi pelaku yang sudah tewas itu ke kamar mayat RSUD Pandan Arang, Boyolali.
Kasat Reskrim Polres Boyolali, Iptu Mulyanto, dikonfirmasi mengatakan, pelaku beraksi sendirian. Kemudian ketika hendak kabur itu jatuh dan akhirnya tewas.
"Pelaku dibawa ke RSUD Pandan Arang untuk dilakukan pemeriksaan medis," katanya.
Kasus tersebut kini dalam penanganan Polsek Sawit, Boyolali.dtc