Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Berharap jadi seorang Bintang, itulah yang dikejar seribuan kawula muda Sumatra Utara yang antusias mengikuti audisi Kontes Dangdut Indonesia (KDI) 2019.
Berlangsung di Gedung Serbaguna, Jalan Willem Iskandar, kawasan Pancing Medan, 29-30 Juni 2019, para pengejar Bintang rela datang dari berbagai daerah di Sumut. Bahkan ada juga dari Aceh dan Padang.
Pihak MNCTV selaku penyelenggara kontes itu, hadir dengan infrastruktur lengkap dan properti pendukung untuk menjaring bakat tarik suara bergenre musik dangdut tersebut.
Para peserta dipusatkan di tribun utama gedung itu. Sambil menunggu giliran diaudisi, mereka dihibur para para Bintang-bintang KDI. Disiapkan juga panggung untuk para peserta menunjukkan aksi dan bakatnya dan booth berswafoto.
Sebagian besar dari peserta tampil dengan gaya dan fashion yang unik. Misalnya dengan pakaian adat daerah, kemudian layaknya penampilan khas pedangdut, hingga dengan style kekinian.
Mimpi menjadi Bintang, diungkapkan Dimas, pria 24 tahun dari Lubuk Pakam, Deli Serdang. Pintu menjadi seorang Bintang, sebenarnya terbuka baginya kala mewakili Medan di KDI 2014. Namun sial baginya, perjuangannya di Jakarta terhenti di awal putaran final.
Namun kini dia datang lebih siap. Selama 4 tahun lebih Dimas mengasah kemampuannya sembari menyelesaikan studi S1 Arsitektur. Berbagai gelar lomba tarik suara pun diraihnya. "Saya dibilang dewan juri sudah ada peningkatan, hal itu jugalah yang memompa semangatku," ujar Dimas di sela audisi, Sabtu (29/6/2019).
Pendatang baru seperti Putri Nabila, gadis 15 tahun dari Tanjung Morawa, Deli Serdang dan Aldi dari Medan Labuhan 27 tahun, juga menggantungkan optimisme menjadi seorang Bintang lewat KDI itu.
"Iya aku memang sangat tertarik mengikuti KDI ini Bang," tutur Putri Nabila, pemegang sejumlah gelar lomba menyanyi di berbagai tingkat di Deli Serdang dan Kota Medan itu.
Sementara Aldi yang selama ini kerap mengisi acara wedding, juga datang dengan semangat membara. "Tapi semua atas seizin Tuhan, insyaallah dengan kerja keras, bisa membuahkan hasil," ungkapnya.
Namun kenyataan harus tertunda meraih kesempatan menjadi seorang bintang, harus diterima salah seorang peserta, Anggi Azlita. Dara dari Aekkanopan yang baru saja menamatkan SMA ini, dinyatakan belum bisa lolos ke Jakarta.
Walau demikian, Anggi Azlita tidak lantas kecewa meskipun sudah jauh-jauh datang dari Aekkanopan dan datang ke Medan lebih awal untuk pemantapan persiapan. "Saya mungkin akan coba lagi besok," ujarnya optimis.
Selain peserta, antusiasme juga ditunjukkan para orangtua dan kerabat yang ikut mendampingi anaknya mengikuti audisi. Lamsinar dari Medan Amplas misalnya, mendukung penuh putrinya, Nurul, yang ikut di audisi itu.
Gerryndra Danurwendo selaku Executive Produser dan Dewan Juri Audisi KDI Medan 2019 mengundang peserta hadir lagi untuk menampilkan yang terbaik di hadapan dewan juri. Selain di Medan, audisi juga berlangsung di Makassar dan Jakarta.
Dikatakan Gerryndra, Kota Medan dan Sumut umumnya menyimpan potensi besar lahirnya Bintang-bintang baru KDI. "Untuk audisi di kota Medan alur dan flow penjurian akan tetap sama seperti di Makassar, yang berbeda tentu crowd-nya dan juga pesertanya. Kami harap bisa menemukan kualitas bintang yang secara paket lengkap di Medan," lanjut Gerryndra.
Musbrother (Musbro) sebagai salah satu jebolan KDI, yang juga berasal dari Kota Medan, menjadi salah satu dewan juri. Dia berharap dari Sumut lahir Bintang-bintang KDI. Dia pun sebelumnya membocorkan kiat-kiat mengikuti audisi.
"Yang pertama jaga kesehatan, yang kedua self-confidence, yang ketiga siapin bener-bener lagu yang kalian mau bawain, keluarkan semua cengkok-cengkok kalian yang cetar membahana di hadapan juri nanti, dan yang terakhir jangan lupa berdoa," tambah Musbro.