Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Kejadian Luar Biasa (KLB) virus Hepatitis A sedang melanda Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Untuk itu, masyarakat khususnya di Sumut harus juga dapat meningkatkan kewaspadaannya supaya tidak sampai tertular virus yang berbahaya bagi kesehatan tersebut.
Dokter spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik, dr Imelda Rey MKed (PD) SpPD-KGEH menyampaikan, penyakit Hepatitis A ini sangat mudah menular kepada orang lain. Karenanya, kata dia, meski kasus hepatitis tidak KLB di Medan atau Sumut, sebaiknya masyarakat harus dapat mengenalinya, sehingga penularannya dapat dicegah.
"Penyakit hepatitis adalah peradangan pada hati. Penyebabnya yang paling sering adalah virus, yakni A,B,C, D dan E. Nah, kalau virus A dan E itu penularannya dari fecal oral, yaitu yang masuk dari makanan dan minuman yang terkontaminasi oleh virus Hepatitis A," ungkapnya kepada wartawan, Selasa (2/7/2019).
Imelda menyebutkan, biasanya virus tersebut berasal dari makanan dan minuman yang kurang bersih. Untuk itu perlunya setiap orang menjaga kebersihan dan selalu mencuci tangan setelah dari toilet.
"Apalagi bagi orang yang mengidap Hepatitis A. Bila dia memproses atau membuat makanan, sangat penting menjaga kebersihannya, yakni mencuci tangan," jelasnya.
Terkait kejadian KLB di Pacitan, Imelda mengatakan, berdasarkan data nasional di Indonesia paling banyak ditemukan adalah penyakit Hepatitis B sebanyak 21,8%, Hepatitis A sebanyak 9,3% dan Hepatitis C sebanyak 2,5%.
"Di RS Adam Malik sendiri, berdasarkan data tahun 2018 untuk pasien Hepatitis A yang rawat inap ada 3 orang dan yang rawat jalan ada 9 orang. Untuk Hepatitis B rawat inap ada 34 orang dan rawat jalan 112 orang. Kalau untuk Januari sampai Mei 2019 ini pasien rawat jalan ada 4 kunjungan dan pasien yang rawat inap ada 1 pasien," terangnya.
Dokter yang juga merupakan Staff Divisi Gastroenterohepatology Fakultas Kedokteran USU ini juga menuturkan, salah satu yang harus diketahui ialah untuk Hepatitis A dan Hepatitis E biasanya akut dan tidak menjadi kronis.
Namun, sambung dia, bukan berarti hal itu tidak berbahaya, sebab gejalanya bisa ringan sampai koma. Berbeda dengan Hepatitis B, C dan D bisa jadi kronis sehingga bisa menyebabkan kanker hati.
"Jadi memang sangat perlu sekali masyarakat mengetahui bagaimana pencegahan dan penularan supaya bisa menghindari. Karena menghindari lebih mudah dan murah daripada pengobatannya," imbuhnya.
Imelda menambahkan, perlu diketahui bahwa virus Hepatitis A tahan di ph atau tingkat keasaman di bawah 3, maupun di dalam lambung manusia. Kadang juga lanjut dia, bisa tidak terinactive pada suhu rendah atau tinggi.
"Jadi memang harus benar-benar menjaga kebersihan," pungkasnya.