Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Taput. Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II-B Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara bekerja sama dengan Dinas Ketenagakerjaan ( Disnaker) Taput memberi pelatihan kemandirian bagi warga binaan berupa pembuatan mebel, pengolahan kompos dan pakan ternak.
Pelatihan dimaksudkan agar para warga binaan memiliki keterampilan khusus dan kemandirian agar mampu mengasilkan sesuatu yang produktif dan bernilai ekonomis baik semasa menjalani masa tahanan di dalam lapas terutama untuk melanjutkan hidup secara normal setelah keluar dari Lapas dan kembali masyarakat.
Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan ( KPLP) Lapas kelas II-B Siborongborong, Edi Kuhen, mengatakan, pelatihan kemandirian juga merupakan wujud nyata Lapas menjadi lembaga pembinaan yang produktif.
"Lapas Siborongborong adalah satu dari tiga Lapas di bawah naungan kantor wilayah ( Kanwil) Sumatera Utara yang ditunjuk menjadi role model Lapas produktif. Itu artinya para warga binaan kita berikan sejumlah pelatihan khusus agar dapat menghasilkan sesuatu yang bernilai ekonomis selama mereka berada di dalam lapas, terutama setelah bebas dan kembali ke masyarakat," kata Edi Kuhen Rabu, (3/7/2019) ditemui di sela-sela pelatihan di Lapas kelas II-B Siborongbotong.
Terangnya, setelah mengikuti pelatihan yang menghadirkan instruktur dari Balai Latihan Kerja (BLK) warga binaan diharapkan menjadi sosok yang produktif.
Sejumlah warga binaan dengan antusias mengikuti arahan dan pelatihan pengolahan pakan ternak dan kompos dari bahan tumbuh-tumbuhan yang mudah didapat di alam sekitar namun setelah diolah dengan teknologi sederhana mampu menghasilkan produk bernilai ekonomis. Uniknya bahan-bahan pengolahan pakan ternak kambing, ayam, sapi ternyata bisa didapat dengan mudah bahkan sampah rumah tangga atau dapur keluarga menjadi sesuatu bernilai ekonomis dengan teknologi sederhana.
Salah seorang warga binaan bernama Supri yang mengikuti pelatihan mengaku senang diberi pelatihan pengolahan kompos dan pakan ternak. Supri berharap setelah keluar dari lapas akan menerapkan ilmu dan pelatihan yang diterimanya.
"Mudah-mudahan setelah bebas saya sudah ada persiapan keterampilan dan sertifikat untuk mencari kerja, atau punya usaha pengolahan pakan ternak," katanya.