Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com – Medan. GOJEK Medan bersama Hollaback! memberikan edukasi anti kekerasan seksual kepada para driver yang didominasi kaum hawa, di Kantor Gojek, CBD Polonia Medan, Rabu (3/7/2019).
Senior Corporate Affairs Manager GOJEK, Alvita Chen, mengatakan, bagi GOJEK rasa aman adalah kebutuhan mendasar bagi mitra dan pengguna. Ia membernarkan bahwa pengembangan fitur dapat menopang rasa aman pengguna ketika sedang dalam perjalanan, namun edukasi mitra tidak boleh dilupakan.
“Edukasi mitra membekali mitra dengan pengetahuan yang tepat sehingga tahu bagaimana caranya mencegah hal-hal yang dapat menyebabkan gangguan keamanan,” kata Alvita.
Menurutnya bagian dari antisipasi anti kekerasan seksual adalah dengan pelatihan ke mitra driver di seluruh Indonesia dengan tujuan agar penumpangnya aman. Go Life komit memberikan pelayanan yang aman. “Kekerasan yang dilaporkan ke Gojek kecil sekali hanya 0,001 persen dari semua komplain dari driver Gojek. Kecil sekali tapi perlu tetap diberikan antisipasi keamanan dan kenyamanan,” jelasnya.
Berangkat dari kepedulian Gojek akan upaya edukasi mitra, Gojek menjadi pelopor di industri ride-hailing dalam meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat mengenai kekerasan di ruang publik, termasuk kekerasan seksual. Untuk itu, Gojek berinisiatif menggandeng HollabackJakarta, organisasi nirlaba yang berfokus mencegah dan menghentikan kekerasan seksual di ruang publik.
Melalui kerjasama tersebut, mitra Gojek diberikan pelatihan tatap muka. Khusus di Medan, Gojek juga menggandeng LBH APIK yang mewakili organisasi masyarakat di tingkat lokal sehingga materi pelatihan menjadi semakin komprehensif.
Sementara Co-Director Hollaback! Jakarta, Anindya Restuviani, mengatakan, sebagai perusahaan penyedia layanan on-demand yang bermitra dengan jutaan masyarakat, kerjasama ini tentu membawa angin segar bagi gerakan melawan kekerasan di ruang publik. Melalui pelatihan ini, keamanan layanan Gojek semakin diperkuat karena mitra GOJEK yang sudah mendapatkan pelatihan didorong untuk membagikan pengetahuan yang mereka terima kepada rekan-rekannya dan pengguna.
“Sampai sekarang ada 600 lebih kasus kekerasan seksual di ruang publik,” ujarnya
Harayani dari Polda Sumut mengatakan pihaknya memaparkan bagimana tindakan kekerasan seksual baik terhadap perempuan maupun laki-laki. Materi yg dipaparkan masalah kekerasan seksual. GOJEK itu tidak hanya laki-laki tapi juga perempuan.
"Belum ada laporan yang masuk ke Polda Sumatera Utara terkait kekerasan seksual dari kalangan pengemudi maupun pengguna jasa. Walau belum ada laporan, tapi ada curhatan dari driver yang mengikuti pelatihan," jelasnya menjawab medanbisnisdaily.com.
Untuk menjembatani kesenjangan pengetahuan hokum, ujarnya, setiap pihak yang mengalami atau melihat dan peduli terhadap sesama, Haryani mengatakan pihak-pihak yang terlibat dalam pelatihan hari itu bisa meminta dampingan oleh Lembaga Bantuan Hukum LBH APIK.
Direktur LBH APIK Medan, Sherly Anita Gafar, mengatakan pihaknya fokus untuk masalah penanganan kasus kekerasan yang berorientasi. Dia mengakui, kalau permasalahan kekerasan dengan singgungan gender masih sangat sedikit yang mau mengadu. "Mungkin karena malu atau takut berurusan dengan hukum dan peradilan yang bisa makan waktu, fisik dan psikis," pungkasnya.