Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Satu perwira tinggi (Pati) Polri mundur dari bursa pendaftar calon pimpinan KPK. Pati Polri itu disebut mundur karena persyaratan ketat sebagai capim KPK.
"Capim KPK dari SDM yang saya terima, yang awalnya 9 jadi 8. Satu orang mundur, kemudian tambahan yang baru lagi tentunya masih ada jam 24.00 WIB," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Kamis (4/7/2019).
Menurut Dedi, persyaratan capim KPK memang sangat ketat. Karena itu, tak bisa sembarang orang mendaftarkan diri ke Pansel KPK.
"Ya beberapa persyaratan yang tidak bisa terpenuhi dan yang bersangkutan juga melihat persyaratannya cukup ketat. Ini persyaratannya cukup ketat karena nilai integritas adalah nilai yang paling tinggi sebagai calon pimpinan KPK," terang Dedi.
Namun Dedi belum menyebutkan pati Polri yang mundur, termasuk nama pati yang bakal mendaftar capim KPK pada pendaftaran hari terakhir. Nama-nama para pati Polribaru akan dirilis setelah semua proses pendaftaran seleksi capim KPK rampung.
"Nanti (disampaikan), kan belum final. Baru diinfokan tentang jumlahnya saja, dari 9 jadi 8. Dari 8 masih ada tambahan lagi diproses hari ini. Kalau hari ini sudah cleardari sisi administrasi, nanti akan kita sampaikan," ujarnya.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian sebelumnya menuturkan Divisi Propam dan Itwasum Polri telah menelusuri rekam jejak 9 Pati Polri yang telah mengajukan diri untuk ikut seleksi capim KPK. Hasilnya, tak ditemukan masalah pada kesembilan kandidat.
Tito mengatakan surat rekomendasi darinya sangat bergantung pada hasil pemeriksaan Divisi Propam dan Itwasum. Surat rekomendasi Kapolri adalah bekal bagi kandidat mengikuti seleksi oleh Pansel Capim KPK.
"Kalau mengirim yang bermasalah kan pasti tidak akan lulus. Sepanjang tidak ada masalah, tidak ada catatan buruk, track recordbagus di Polri, saya langsung berikan rekomendasi. Tapi kalau ada catatan, saya tidak akan memberikan rekomendasi karena percuma nanti kalau dikirim, ternyata ada catatan pansel, lebih baik nggak usah dikirim," ujar Tito, Selasa (25/6/2019).(dtc)